Wednesday 11 June 2014







Virgin bergerak dalam sejumlah bidang industri. Dari majalah, hingga rekaman
musik, hingga transportasi udara lalu ada minuman ringan, penerbangan
luar angkasa dan sebagainya. Sebagian orang bertanya apakah saya perlu
pengetahuan yang solid tentang sebuah ceruk industri jika ingin memulai
berbisnis di dalamnya dan bagaimana saya bisa mempertahankan kesuksesan
itu dari satu bisnis ke bisnis lainnya.



Para entrepreneur sukses cenderung merasa krang puas dengan hampir
semua hal dalam kehidupannya dan seringkali mereka hebat dalam hal
belajar sembari melakukan. Sikap dan pikiran yang terbuka, serta penuh
optimisme menjadi aset berharga yang tidak bisa diremehkan peranannya.



Jika saya harus menjawab pertanyaan mengenai pentingnya pengetahuan
sebelum memulai bisnis di suatu bidang industri, menurut saya tidak
wajib. Seorang entrepreneur tak harus memiliki pengalaman dan
pengetahuan dalam sebuah industri sebelum ia mendirikan startup.
Alih-alih demikian, pikirkan saja tentang perubahan positif yang bisa
Anda nikmati sebagai seorang konsumen. Bahkan jika Anda baru saja
memperhatikan detildetil kecil yang membutuhkan penyempurnaan dan
perubahan. Sebuah perpaduan antara berbagai perubahan mungkin
menghasilkan sebuah gagasan besar yang membawa ke sebuah produk atau
layanan yang baru dan benar-benar menggebrak pasar nantinya saat
diluncurkan.



Inilah inti mengenai bagaimana Virgin meluncurkan bisnis pertama kami
yang sukses. Kami sangat logis saat kami memulai bisnis, menyusun
perusahaan agar terkoneksi sebagaimana mayoritas perusahaan besar dan
mapan lainnya. Kami berpindah dari toko rekaman yang kecil untuk memulai
sebuah label rekaman dengan studio-studio rekaman dan kemudian
menambahkan toko-toko yang lebih besar dan megah ke daftar portfolio
kami.



Meskipun kami penggemar musik, kami hanya sedikit tahu mengenai
bisnis-bisnis itu, namun kami belajar bahwa ini bukan kelemahan utama
kami. Kami masih muda dan keras kepala dan suka melakukan banyak hal
dengan cara kami sendiri. Secara mengejutkan, perusahaan kami berkembang
pesat dari sana. Ternyata konsumen menyambut hangat perubahan yang kami
berikan.



Lompatan besar terjadi saat saya memutuskan bahwa sudah saatnya kami
memulai maskapai penerbangan lintas Atlantik. Saya melakukan pendekatan
yang sama:Saya tak tahu apa-apa mengenai transportasi udara namun karena
saya sudah banyak melakukan penerbangan udara dari dan kembali ke
Inggris untuk melakukan perjalanan bisnis di AS terkait Virgin Records.
Saya menjadi yakin bahwa harus ada cara terbang yang lebih baik dari
yang sudah ada. Harga-harga masih mahal dan layanannya masih buruk.



Saat saya menunjukkan mitra-mitra bisnis saya tentang proposal
maskapai penerbangan ini, mereka pikir saya sudah gila. Begitu juga para
bankir yang kemudian meninggalkan kami. Saat kami meluncurkan maskapai
Virgin Atlantic, para pakar dan pesaing bisnis mengatakan bahwa mereka
mengira itu langkah yang salah di waktu yang salah dan bahwa Virgin
Atlantic akan gagal dan hancur.



Kami membuktikan mereka salah. Kami sukses karena kami tidak mengekor
yang dilakukan maskapai lainnya. Kami mengambil pendekatan yang
kreatif, dan berfokus pada konsumen yang sudah kami buktikan
efektivitasnya pada bisnis musik kami. Kami tambahkan berbagai layanan
kecil, misalnya mempekerjakan anggota kru kabin yang berkualitas –
sebuah detil yang diabaikan para pesaing. Tiga puluh kemudian,
perusahaan masih menetapkan standar sehubungan dengan kualitas terbaik
manfaat dan layanan yang kami berikan.



Satu kesamaan yang membuat kami bisa sukses beberapa kali ialah kami
belajar banyak dari kegagalan dan keinginan dan semangat untuk melakukan
hal yang lebih baik lagi. Anggota tim kami terlibat aktif, bekerja sama
dengan baik. Jadikan itu sebagai DNA dalam perusahaan Anda, dan
saksikan apa yang akan terjadi. (ap)




Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Richard Branson tentang Belajar Sambil Melakukan

Baca selengkapnya di --> Richard Branson tentang Belajar Sambil Melakukan



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment