Thursday 3 July 2014







Seluruh
staf perusahaan kadang harus terkena getahnya saat seseorang dalam
perusahaan melakukan kesalahan fakta. Bahkan jika mereka tidak melakukan
perbuatan melanggar hukum dan etika seperti mencuri, menggelapkan dana
perusahaan, menipu pihak lain, orang masih akan melakukan
kesalahan-kesalahan bodoh yang bisa disengaja atau tidak.



Berikut adalah 3 cara meminimalkan perilaku berisiko yang mencoreng etika perusahaan Anda:



1. Perbaiki proses perekrutan karyawan: Jangan hanya bersandar pada
resume dan referensi calon karyawan. Siapa pun bisa memalsukan atau
melebih-lebihkannya. Cobalah untuk melakukan pengamatan dan penyelidikan
yang lebih mendalam dan lakukan pemeriksaan latar belakang dan riwayat
kerjanya. Sebagian perusahaan yang ingin menghindari risiko sebisa
mungkin juga sering melakukan ppengujian kejujuran dan perilaku etis
sang calon karyawan. Ini dilakukan untuk menghindari kekecewaan dan
penyesalan di kemudian hari.



2. Berikan insentif pada mereka yang beretika tinggi: Orang-orang
yang memiliki rekam jejak yang bersih dan baik dalam hal etika perlu
diberi insentif nyata. Yang tak kalah penting, pastikan pengukuran
kinerja perusahaan Anda dan sistem insentifnya tidak mendorong orang
untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis.



3. Bangun budaya kerja yang transparan: Semua orang dalam perusahaan
hendaknya tidak segan untuk mengutarakan apa yang ada dalam benak mereka
saat mereka menemukan sesuatu yang kurang beres. Pastikan Anda memiliki
sebuah mekanisme proses pelaporan tindakan tidak etis dan eskalasi
risiko yang siap dijalankan. Aktiflah dalam memberikan dorongan pada
orang untuk menggunakan proses tersebut jika mereka memerlukannya.
(HBR/*ap)




Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : 3 Kiat Minimalkan Perilaku Tidak Etis dalam Perusahaan

Baca selengkapnya di --> 3 Kiat Minimalkan Perilaku Tidak Etis dalam Perusahaan



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment