Sebuah keberhasilan atau kesuksesan datang dari kerja keras seseorang yang dibarengi dengan berdoa. Tanpa kedua hal tersebut, nyatanya kesuksesan akan sukar untuk dicapai. Memulainya terasa begitu pahit, akan banyak menghadapi masalah yang menyulitkan. Namun, ketika telah berada di puncak (kesuksesan), itu semua akan terasa begitu indah.
Sama halnya dalam menjalankan sebuah bisnis, kesuksesan merupakan tujuan akhir untuk dicapai seorang pengusaha. Hanya saja, untuk mencapai tujuan tersebut, seorang pengusaha harus melewati beberapa tahapan termasuk proses yang tidak mudah. Bahkan banyak yang kandas di tengah jalan pada tahapan ini.
Meraih kesuksesan memang tidak ada rumus yang pasti. Karena itu dibutuhkan doa terhadap sang pencipta untuk melancarkan setiap urusan, meski dari hal yang tak mungkin sekalipun. Meski begitu, tetap diperlukan indikator-indikator menuju kesuksesan agar bisnis lebih terarah. Berikut tiga indikator mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
Mencapai Break-even Point
Pencapaian breakeven point setiap bulannya adalah indikasi pertama dimana bisnis visible. Pada poin ini pemilik masih belum mendapatkan income. Breakeven berarti pengeluaran sama dengan revenue. Profit masih nol atau bisa dikatakan impas.
Pengusaha pemula juga harus membuat kalkulasi data yang sangat penting: breakeven point. Sederhananya, breakeven point menunjukkan di level mana pada penjualan (dalam volume unit atau mata uang) diperlukan untuk menutup semua biaya fixed cost dalam bisnis dan variable cost dalam memproduksi barang.
Menghasilkan Biaya Hidup
Bisnis mulai berjalan, ketika bisnis mampu memberikan biaya hidup. Berbulan-bulan hidup dengan anggaran yang sangat ketat dan tidak ada penghasilan saat memulai usaha, itu berarti telah mencapai tahapan dimana seorang wirausaha dapat menarik income. Namun, masih belum ada profit real, karena semua income dikonsumsi untuk kebutuhan hidupnya.
Pada titik ini, pengusaha kecil telah melakukannya dengan baik seperti mereka bekerja untuk orang lain pada level yang sama. Namun, bisnis belum menunjukkan kemampuan return on investment. Kebanyakan usaha kecil hanya mencapai tahap ini, hanya memberikan penghasilan yang layak bagi pemilik.
Mencapai Real Profit
Investasi bisnis akan berhasil jika mampu berpindah dari kategori sekedar memberi upah menjadi memberikan kontribusi profit real. Real profit adalah tunai yang tersisa setelah upah yang dikeluarkan untuk seluruh oprasional sebuah bisnis. Kemampuan memberikan real profit adalah garis pembatas antara memiliki pekerjaan dan memiliki usaha.
Pada tahap ini, bisnis tidak hanya memberikan upah atas waktu yang telah dikeluarkan, tapi juga mengembalikan semua yang telah diinvestasikan. Di luar pembayaran hutang atau pajak pendapatan. Pada level ini sebuah usaha menjadi lebih berharga daripada nilai asetnya, karena memberikan return on investment dan alur kas yang positif.
Muhamad Nur Hasan
sumber : Indikator Kesuksesan dalam Bisnis
Baca selengkapnya di --> Indikator Kesuksesan dalam Bisnis
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment