Berawal dari sebuah passion di dunia fashion, Ibu Caroline Adenan(33) merintis bisnis Batik yang lain daripada lainnya. Wanita lulusan S1 pendidikan Biologi ini bukan langsung menjadi seorang enterpreneur, tetap lebih dahulu pernah mengenyam karir sebagai seorang karyawan dan juga pengajar. Namun keinginannya untuk tidak selalu bergantung pada orang lain membawa niatnya menjadi nyata sebagai seorang enterpreneur. Desain yang unik dan kualitas produk yang terjamin membawa Aura Batik meraih banyak prestasi. Nah, berikut ini cerita Ibu Oline selanjutnya:
Selamat sore Bu, sebelumnya bisa diceritakan terlebih dahulu awal ketika Ibu masuk ke dunia enterpreneur ini?
Awalnya saya adalah karyawan kantoran biasa, yang menikmati bekerja di dunia kantoran selama 4 tahun. Selain itu, saya juga seorang pengajar selama 10 tahun. Awal saya mengenal dunia entrepreneur karena saya pernah berkenalan dengan seorang teman yang lebih dulu terjun ke dunia entrepeneur, dia yang mengenalkan tentang dunia bisnis kepada saya, bagaimana dengan menjadi entrepreneur kita bisa menentukan masa depan kita. Tanpa bergantung dengan orang lain.
Di awal – awal usaha saya masih berstatus sebagai karyawan dengan 2 dunia (bekerja dikantor dan jualan). Dengan mencuri – curi waktu di kantor untuk mengerjakan bisnis. Dulu bisnis sampingan yang saya jalani adalah jualan baju grosir dari Tanah Abang. Saya sadar bahwa dengan masih berstatus sebagai karyawan maka saya tidak bisa 100% fokus dengan bisnis saat ini, apalagi saya sudah menikah, jadi saya putuskan untuk resign dari kantor dan full menjadi entrepreneur.
Lalu apa pengorbanan yang pernah Ibu lakukan untuk bisa menjadi seorang enterpreneur ini?
Resign dari kantor yang saat itu posisi yang saya jalani terbilang cukup menjanjikan dari segi jenjang karir dan masa depan.
Nah, sekarang bagaimana dengan bisnis Ibu? Bisa dijelaskan Bu?
Nama usaha yang saya jalani adalah AuraBatik. Sesuai dengan namanya terdiri dari 2 kata yaitu 'aura' dan 'batik'. Saya ingin menciptakan pemikiran kepada masyarakat bahwa batik itu tidak hanya digunakan untuk baju saja, tapi bisa diaplikasikan untuk apa saja. Dan sekaligus ingin menciptakan 'image' bahwa batik bisa digunakan kapan saja dan dimana saja tidak hanya saat resmi dan formal saja.
Saya menggunakan kain batik cap dan batik tulis dari Solo, dimana proses produksi untuk yang satuan saya lakukan di workshop saya di Bekasi. Sedangkan untuk produk massal, dikerjakan di workshop saya di Solo dengan mengambil contoh yang telah dikerjakan di Bekasi.
Produk Aura Batik saat ini sudah beraneka ragam, untuk kebutuhan retail produk kami adalah Baju Pria (mulai dari kemeja biasa, koko), Baju Wanita (dress, blazer, cardigan, jaket) serta Aksesoris Batik (seperti Cover Toples, Selendang, Aksesoris Rambut) tak ketinggalan juga Baju Anak Pria dan Wanita. Selain itu untuk kebutuhan corporate kami menyediakan seragam batik, dengan motif batik sesuai keinginan dari perusahaan.
Apa latar belakang Ibu mendirikan bisnis Aurabatik?
Pada dasarnya sebagai seorang wanita, saya memiliki passion terhadap dunia fashion. Tapi saya masih kurang paham bagaimana cara mengaplikasikannya ke dalam sebuah binis. Nah, awal kecintaan saya terhadap dunia bisnis fashion terutama batik berawal saat saya menjual baju – baju Batik Tanah Abang yang saat itu hanya mampu bertahan selama 6 bulan.
Saya melihat ke depannya bisnis batik akan sangat potensial karena masih banyak daerah – daerah lain yang belum dimaksimalkan sumber daya batiknya. Selain itu, saya juga melihat baju - baju Batik yang dijual di Tanah Abang modelnya itu – itu saja, tidak fashionable, apalagi batik – batik Cina yang sudah menjadi mayoritas penjualan batik di Tanah Abang sudah sangat mengkhawatirkan.
Dengan latar belakang itu akhirnya saya memberanikan diri untuk menjadi produsen baju batik, alhamdulillahnya keluarga suami adalah pengrajin kain Batik khas Solo, jadi sumber daya kain batik bisa saya pakai dan gunakan secara maksimal. Setelah 1 tahun berkutat proses produksi, sampai sistem pemasaran akhirnya Aura Batik bisa diterima oleh pasar.
Prinsip saya hanya satu yaitu ingin mempertahankan dan melestarikan budaya batik sebagai budaya bangsa Indonesia, serta ingin membawa batik Indonesia ke luar negeri.
Bagaimana Anda memasarkan produk Anda ini? Dan sudah sampai kemana saja?
Saat ini saya melakukan pemasaran melalui offline dan online. Offline (pertemuan komunitas, bazar dan pameran, fashion show, arisan, dan sebagainya). Online (saya memanfaatkan semua sumber social media dan website). Saat ini Alhamdulillah sudah pernah masuk ke pasar Kalimantan, Sulawesi, Bengkulu dan saat ini Malaysia.
Wah sudah sampai luar negeri juga ya Bu. Lalu bagaimana kiat Ibu menyeimbangkan harga dengan kualitas produk?
Saya mengutamakan kualitas dan kenyamanan dari sisi si pengguna. Oleh karena itu saya selalu menggunakan material no.1. Karena saya lebih suka orang merasa nyaman dan eksklusif. Tapi saya juga menyeimbangkan keinginan pasar. Saya menjual desain, kualitas dan memberikan garansi. Dari sisi harga, untuk desain yang serupa, masih dibawah brand – brand batik ternama.
Nah, sampai saat ini produk apa yang paling populer atau paling banyak diinginkan oleh pelanggan?
Saat ini konsumen sedang tertarik dengan Kemeja Batik lukis, Blazer atau Jaket Batik, serta Cardigan Batik.
Apasih yang membedakan dan menjadi keistimewaan bisnis Ibu dengan bisnis batik lainnya?
Untuk membedakan dengan pemain batik lain, saya mengusung konsep Asia, dimana saya mengaplikasikan baju tradisional berbagai negara dengan kain batik seperti Kimono(Jepang), Cheongsam(Cina), Hanbook(Korea) dan Kutu Baru(Indonesia) dalam balutan kain Batik Solo.
Wah unik sekali Bu. Lalu apa saja nih prestasi yang sudah pernah Ibu raih selama menjalani bisnis ini?
Tahun 2014 ini, saya meraih juara II untuk Inspiring Womenpreneur Competition yang diadakan oleh Komunitas Womenpreneur Community bersama Indosat.
Selain itu, baju rancangan saya digunakan oleh putra putri Indonesia bersama ElJhon Pagents dalam sebuah pagelaran Fashion Show pada sebuah mal di Bekasi.
Selamat ya Bu untuk prestasi yang telah berhasil dicapai. Bisa diceirtakan pengalaman paling berkesan seperti apa yang Anda alami selama menjalani bisnis Aurabatik?
Awalnya saat mengikuti kompetisi Inspiring Womenpreneur Competition (IWPC) yang diadakan oleh Womenpreneur Community (WPC), baju-baju batik rancangan saya hanya dipergunakan untuk kepentingan kompetisi, namun ternyata saat Semi Final, dari pihak Womenpreneur memberikan kesempatan kepada para kontestan, baju-baju rancangannya dipakai oleh Putri ElJhon Pageants dalam sebuah parade Fashion Show disebuah mal besar di Bekasi.
Bagaimana Anda menilai ruang lingkup market yang sekarang, dan bagaimana bisnis Anda mengubahnya?
Saat ini dunia online mengubah paradigma mengenai sebuah bisnis, dimana sistem jualan offline yang mengharuskan kita bertemu dengan calon konsumen sudah mulai berkurang, jadi calon konsumen sudah mulai mempergunakan Internet sebagai sarana untuk berbelanja. Para pengusaha bisnis online masih menggunakan media gratisan untuk memasarkan produk mereka seperti Facebook, Twitter.
Saya melihat masih banyak bisnis online yang menggunakan website sebagai landing page, namun masih mengandalkan status di Facebook dan Twitter untuk berjualan. Saya membangun website www.AuraBatik.com agar calon konsumen percaya dan tidak takut berbelanja online, dan saya merancang Online Store agar mereka mudah dalam memilih baju-baju batik yang mau dibeli. Untuk meraih massa saya mempergunakan Facebook Fanspage (AuraBatikFans) serta Twitter (@AuraBatik) untuk mengupdate produk-produk dan informasi terbaru tentang batik. Selain itu saya juga mulai menggunakan Instagram (AuraBatik) untuk berjualan.
Tantangan dan kendala apa yang pernah Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya?
Saat ini mayoritas orang Indonesia masih menganggap bahwa Batik hanya digunakan dalam acara formal seperti kondangan atau meeting, selain itu mereka juga belum paham sepenuhnya tentang kain batik, banyak orang-orang mengira baju yang dikenakan adalah baju batik padahal kenyataannya hanya kain bermotifkan batik, ini banyak ditemukan di pasar Tanah Abang dan baju Batik yang harganya dibawah 100rb.
Jadi saya sering – sering meng-update informasi tentang batik dibeberapa media social internet dan saat bazar saya sering mengedukasi kepada calon konsumen tentang perbedaan kain motif batik dengan batik yang sesungguhnya.
Apa rencana Anda kedepannya dalam mengembangkan Aurabatik ini?
Saya berencana akan mengadakan Fashion Show bekerjasama dengan produk-produk brand ternama sebagai salah satu sarana pemasaran saya, selain itu juga ingin bekerja sama dengan departemen store untuk menitipkan barang saya disana, dan strategi marketing saya sekarang adalah mengendorse beberapa orang untuk meningkatkan 'trust' customer terhadap AuraBatik.
Nah, dalam menjalankan bisnis ini siapa yang paling memotivasi untuk Anda?
Ibu Mooryati Soedibyo dan Ibu Anne Avantie. Beliau selalu mengajarkan bahwa bisnis dimulai dari apa yang menjadi kesukaan kita, apa yang kita miliki, jangan pernah takut akan anggapan orang, maju terus dan teruslah bermimpi.
Ingatlah bahwa impian kita adalah kebahagiaan orang lain, tidak hanya sekedar untuk mengejar materi. Percayalah, impian kita akan cepat tercapai saat kita tidak memikirkan keuntungan diri sendiri.
Adakah saran yang ingin Ibu sampaikan kepada para pembaca dan enterpreneur di luar sana?
Pintar – pintarlah mengambil dan melihat sebuah peluang. Saat peluang itu ada, dan pasar membutuhkannya, simple things, just take it, yang terpenting jangan takut dan jangan berpikir terlalu lama untung ruginya. Makin lama dipikirkan, tidak ada action, tidak akan ada kata memulai.
Dalam berbisnis mulailah dari apa yang menjadi hobby atau passion kita. Sering kali passion kita menjadi alasan untuk berjuang maksimal dan menjadi kekuatan untuk meraih mimpi.
Berbisnis itu hanya ada untung dan rugi. Jika kamu mengalami kerugian, jangan buru2 patah semangat. Segera evaluasi dan perbaiki. Segala sesuatu pasti ada yang pertama, yakinkan langkah yang kamu ambil penuh perhitungan dan punya arah yang jelas.
Yang terakhir nih Bu, apakah Ibu memiliki tips bisnis online untuk para pemilik bisnis online?
Mulailah membuat brand dari bisnis online yang dimiliki, ambil domain .COM mulai dari sekarang, dan bangun landing page untuk bisnis online kamu. Pergunakan sosial media untuk memperkenalkan produk dan membangun massa lalu imbangi dengan optimalisasi website untuk meraih pasar yang ada.
Wah, terimakasih banyak Bu untuk cerita dan inspirasi bisnisnya. Semoga bisnis Ibu ini semakin dan selalu sukses :)
sumber : Media Bisnis Online Indonesia
Baca selengkapnya di --> AuraBatik, Bisnis Fashion yang Membawa Warna Berbeda pada Batik Indonesia
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment