Polza Clothing merupakan sebuah bisnis konveksi atau sablon yang berada di Ibu kota Jawa Tengan, yaitu Semarang. Didirikan oleh 4 orang Mahasiswa UNDIP, yang salah satunya yaitu Bapak Dony Prasetyo, Polza menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Sudah banyak komunitas, organisasi, instansi ataupun event yang mempercayakan kebutuhan mereka kepada Polza. Bisnis ini juga menjadi konsultan untuk sebuah acara atau event. Dan beberapa waktu yang lalu, tim Mebiso berhasil mewawancarai salah satu dari owner Polza, yaitu Bapak Dony Prasetyo. Berikut ini ulasan wawancara kami:
Halo Pak Dony, sebelum bercerita mengenai bisnis Bapak. Sebelumnya, apa latar belakang pendidikan Anda?
Saya merupakan mahasiswa Management, Universitas Diponegoro.
Bagaimana cerita awal Anda dalam menjalani profesi sebagai seorang enterpreneur?
Ini berawal saat saya duduk di bangku SMA, bersama dengan 20 orang teman saya, kami mencoba membuka usaha dengan mendirikan sebuah warung. Kami mendirikan bisnis ini dengan sistem koperasi, yaitu mengadakan iuran setiap bulannya. Tapi bisnis kuliner ini tidak bertahan lama. Hanya sekitar 7 bulan saja.
Kami memang berniat ingin mendirikan suatu tempat nongkrong untuk masyarakat dan juga untuk mahasiswa UNDIP lainnya. Kami mencoba bergelut dengan bisnis kuliner ini. Ya memang bisnis kami mengalami kemunduran, hingga akhirnya tidak beroperasi lagi. Tetapi yang paling penting adalah kami mampu mendirikan bisnis dan itu bukan hanya imajinasi kami saja.
Lalu bagaimana latar belakang bisnis yang saat ini Anda kelola?
Ide awalnya bisa dibilang karena saya dan ketiga teman saya sering memesan pakaian. Semakin lama kami semakin sering memesan pakaian. Dan kami melihat jika itu merupakan sebuah peluang yang cukup bagus untuk sebuah bisnis. Hingga akhirnya, kami berempat memutuskan untuk memilih mendirikan bisnis di bidang konveksi atau lebih sering disebut dengan sablon. Kami mencoba menggeluti bisnis ini, karena kami yakin jika prospek bisnis ini sangatlah besar. Terlebih dari banyaknya komunitas, golongan ataupun instansi yang saat ini ada. Dan ini merupakan sebuah peluang bagi kami di bidang sablon.
Bisnis ini sudah mulai beroperasi sejak Agustus, Tahun 2012. Pada awalnya, kami memulai bisnis ini dari mulai mencari sablon mana yang bagus untuk bisnis ini. Kami mulai semuanya dari nol. Kami berempat berbisnis tanpa modal, dan kami coba menguatkan bisnis ini di sales marketingnya, hingga sampailah bisnis ini seperti saat ini.
Produk apa saja yang ditawarkan oleh bisnis Bapak ini?
Kami melayani sablon untuk baju, seperti kaos, jaket, dan pakaian lainnya. Kami juga melayani konsultasi untuk sebuah event. Biasanya suatu instansi atau komunitas yang akan mengadakan suatu event tertentu, akan memesan baju atau seragam event tersebut kepada kami. Kami juga bisa memberikan saran dan konsultasi lainnya mengenai event – event yang akan dilaksanakan. Biasanya ada pelanggan yang ingin mengadakan event, tetapi mereka tidak tahu bagaimana konsep yang bagus mengenai event mereka, dan bagaimana mengkombinasikan konsep event dengan pakaian yang akan digunakan nantinya. Kami juga memberikan konsultasi atas problem yang terjadi.
Kami disini juga memiliki tim desainer yang siap mendesain pakaian sesuai dengan pesanan dari pelanggan. Jadi, bukan hanya pelanggan yang bisa menyerahkan gambarnya untuk dicetak, tapi ketika mereka tidak menemukan ide untuk mendesain pakaiannya, kami disini menyediakan jasa desain pakaian.
Polza sendiri sudah memiliki sekitar 8 karyawan. Untuk produksi kami masih memiliki 1 orang karyawan. Dan untuk sales marketing kami memiliki 7 karyawan. Saat ini kami masih menggunakan peralatan sederhana atau manual saat mencetak gambar untuk sebuah pakaian.
Sampai saat ini produk yang sering dipesan adalah kaos. Selain harga yang murah, untuk desain juga jauh lebih mudah. Polza sendiri sudah mampu memproduksi kurang lebih sekitar 500 – 1000 tiap bulannya.
Lalu bagaimana Anda menjaga keseimbangan antara kualitas dan harga?
Menurut kami, selama kualitas produk bisa dijaga dengan baik, hargapun dengan mudah akan mampu mengikuti. Kami lebih memilih untuk bersaing di harga dengan tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Kami juga selalu berusaha menjelaskan kepada pelanggan tentang suatu produk yang mengalami kenaikan harga. Kami mencoba membuktikan dengan kualitas produk yang kami hasilkan.
Untuk saat ini bagaimana proses Anda dalam memasarkan produk yang Anda hasilkan?
Saat ini selain kami memasarkannya melalui relasi atau koneksi yang sudah kami miliki dengan banyak pelanggan kami. Kami juga memasarkannya melalui website yaitu Plzclothing.com, Facebook, Twitter dan Instagram. Kami memilih sosial media, karena jangkauan pasarnya lebih luas.
Saat ini kami memiliki koneksi yang cukup banyak dengan pelanggan – pelanggan kami. Ada banyak yang sudah pasti akan terus memesan ke kami, seperti komunitas atau perkumpulan di kampus – kampus. Ini juga memudahkan kami dalam memasarkan produk kami.
Adakah pelanggan yang memiliki cerita menarik bagi Anda?
Ada satu pelanggan yang menurut saya ceritanya sangat menarik, suatu ketika ada pelanggan yang meminta kami untuk mengurus event yang akan diadakan. Pada event tersebut kami menjual produk kaos kami dengan harga 30.000 rupiah per potongnya. Ini merupakan harga sponsor dan juga harga promosi. Dan mereka yang mengadakan event menjual dengan harga 100% dari harga yang kami berikan, yaitu sekitar 60.000 per potongnya. Dan tanpa disangka, semua kaos terjual tanpa tersisa. Ini artinya dia mendapatkan keuntungan bersih dari penjualan tersebut dan tidak sedikitpun rugi. Kami senang bisa membantu dalam event tersebut. Sekaligus bisa memperkenalkan bisnis kami.
Menurut Bapak, apa yang membedakan bisnis Bapak dengan bisnis lain yang memiliki konsep serupa?
Di Semarang sendiri sudah ada sekitar 3 bisnis yang hampir serupa dengan bisnis kami. Tetapi kami berusaha mempertahankan kualitas terbaik yang kami hasilkan. Dan kami juga berusaha untuk bisa memiliki peralatan yang tidak dimiliki oleh pesaing kami.
Lalu, prestasi apa saja yang kiranya sudah pernah diraih oleh bisnis Anda ini?
Untuk reward bagi kami belum ada. Tapi prestasi yang sesungguhnya bagi kami adalah saat kami bisa membantu pelanggan yang membutuhkan bantuan kami dalam menangani event mereka. Kami senang ketika kami juga diundang untuk menjadi salah satu pembicara di training marketing. Karena bagi kami berbagi jauh lebih penting dari sebuah kata untung dalam sebuah bisnis. Kita harus sering dan selalu berbagi tentang apapun, seperti halnya ilmu.
Dari Tahun 2012 hingga saat ini, saya cukup senang karena bisnis yang kami kelola ini masih bisa bertahan dan sudah memiliki banyak karyawan dan juga relasi. Kami cukup bangga dengan segala jerih payah kami yang memulai bisnis ini benar – benar dari nol. Kami juga ingin menjadi orang yang membanggakan kota asal kami Semarang. Jadi, bukan hanya kami yang bangga atas kota Semarang, tetapi kami ingin membuat Semarang juga bangga memiliki kami.
Rencana kedepan yang seperti apa yang ingin dilakukan untuk bisnis ini?
Kami ingin memiliki sebuah mesin sablon otomatis di tahun yang akan menginjak ke angkat 3 ini. Karena, jika kita lihat di luar negeri sendiri sudah memiliki mesin sablon otomatis. Tetapi di Indonesia masih sangat jarang usaha atau bisnis konveksi yang memiliki alat tersebut.
Menurut Bapak, siapa yang memotivasi Bapak dalam menjalani bisnis ini?
Bagi saya tokoh nasional seperti Bapak Khairul Tanjung, Yusuf Mansyur merupakan orang – orang yang memotivasi saya dalam menjalani bisnis. Karena dalam menjalani bisnis, mereka tidak hanya mementingkan sebuah kata untung. Tetapi mereka juga tidak lupa untuk saling berbagi dengan orang – orang yang membutuhkan disekitar mereka. Itu artinya mereka tidak hanya berdagang untuk diri mereka sendiri, tetapi juga berbagi untuk orang lain.
Dan untuk yang terakhir, pesan apa yang bisa Bapak sampaikan untuk para pembaca dan enterpreneur di luar sana?
Untuk mendirikan suatu bisnis, kita jangan hanya bermimpi dan berimajinasi ingin mendirikan bisnis apa dan bagaimana. Yang terpenting adalah passion dan realisasi. Karena jika kita hanya mimpi, mimpi dan mimpi itu artinya kita tidak akan bangun ke dunia nyata. Dan itu akan dirasa sangat percuma.
Wah, terimakasih banyak Pak untuk kesempatannya kami wawancarai dan untuk cerita yang menginspirasi ini. Semoga Polza semakin dan akan selalu sukses ;-)
sumber : Media Bisnis Online Indonesia
Baca selengkapnya di --> Obrolan Singkat Bersama Bapak Dony Prasetyo, Owner Plzclothing.com
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment