Thursday 19 December 2013

Pernahkah anda menjadi seorang pembicara? Menyampaikan persentasi anda didepan orang banyak. Menjadi seorang pembicara tentu tidaklah mudah, terlebih untuk mereka yang memiliki kepribadian cenderung pendiam. Mungkin beberapa dari mereka akan merasa malu atau takut pada awalnya. Namun itu semua merupakan proses untuk menjadi seorang pembicara yang baik. Tidak jarang, untuk bisa menyampaikan materi yang telah dipersiapkan, pembicara atau speaker menggunakan bahasa tubuh. Banyak contoh bahasa tubuh yang biasa digunakan oleh seorang pembicara, seperti agar penonton menyukai anda, yang harus dilakukan adalah melakukan kontak mata. Dengan begitu orang cenderung meresa diperhatikan dan mereka akan memperhatikan anda kembali. Bahasa tubuh lainnya yaitu, seperti menegakkan posisi berdiri anda. dengan begitu bukan hanya anda yang akan merasa nyaman dan siap berbicara, namun para pendengar juga akan merasa anda siap atas persentasi anda.

Berikut ini 10 tips menguasai Body language atau bahasa tubuh bagi seorang pembicara :

1. Tegakkan Badan
Salah satu hal yang dibutuhkan pada saat persentasi adalah ketenangan. Jika anda merasa tidak tenang atau terlalu gugup anda akan sulit menguasai diri dan tentu saja itu akan berpengaruh terhadap persentasi anda.
Cobalah untuk membuka dada dan lengan, tegakkan posisi berdiri anda. Atur nafas anda dan buat senyaman mungkin. Jangan gugup terlebih ketika anda mulai melihat banyak orang yang datang. Ketika anda mulai mampu menguasai diri anda, anda akan mampu menguasai lingkungan dan para pendengar.

2. Tersenyumlah
Setelah anda mampu menguasai diri anda, membuat diri anda nyaman dengan kondisi dan situasi sekitar anda. kini giliran anda membuat audience untuk lebih nyaman. Hal yang paling penting yaitu, jangan lupa untuk tersenyum. Ketika anda memberikan senyuman kepada audience anda. hal itu akan membuat mereka merasa nyaman mendengarkan persentasi anda. tersenyum mungkin adalah senjata paling kuat untuk menyatukan anda dengan pendengar anda.

3. Lakukan Kontak Mata
Bagaimana audience merasa dihargai dan dilibatkan dalam pembicaraan anda? Mungkin jawabannya adalah dengan kontak mata. Sering sekali pagi pembicara yang baru mencoba tampil didepan banyak orang takut untuk menatap setiap mata dari audience. Padahal ini sangat penting dilakukan, agar komunikasi yang terjalin mampu terjadi dengan baik. Audience akan sangat menyukai hal ini karena mereka merasa dianggap ada, dan dihargai sebagai seorang pendengar.

4. Bergeraklah Seperlunya
Untuk menghilangkan atau sekedar mengurangi rasa gugup biasanya speaker melakukan beberapa gerakan ringan. Hal ini memang sangat dianjurkan tapi tidak untuk berlebihan. Lakukanlah gerakan seperlunya saja, tidak perlu berlebihan. Hal ini akan membuat para pendengar menganggap anda memiliki rasa percaya diri.

5. Manfaatkan Ruang Anda
Ketika anda menjadi seorang pembicara di suatu ruangan tentu saja akan sangat berbeda ketika anda harus berbicara di atas panggung atau pentas. Ruang lingkup anda untuk bergerak tentu saja sangat terbatas. Namun anda memang harus mampu menguasai panggung anda. Bila perlu bergeraklah ke kanan atau kekiri sesuai kebutuhan.
Hal ini akan membuat anda terlihat mampu menguasai panggung dan mampu berinteraksi dengan baik kepada pendengar anda.

6. Variasi Gerakan
Untuk menjaga perhatian audience untuk tetap tertuju pada anda. Anda memang dianjurkan untuk melakukan berbagai macam gerakan. Namun gerakan yang sebaiknya anda lakukan tidaklah sama. Seperti terus menerus menggelengkan kepala, atau yang lainnya. Variasikan gerakan anda dengan melibatkan kepala, lengan dan tangan.

7. Menggunakan properti pendukung
Ketika anda melakukan persentasi dengan menggunakan sebuah slide tentu saja audience bukan hanya akan memperhatikan anda, tetapi juga slide anda. Bagaimana mereka bisa terus memperhatikan pergerakan slide anda? Anda bisa menggunakan sebuah alat bantu seperti laser pointer. Dengan begitu, audience akan memperhatikan pergerakan slide anda.

8. Ikut Sertakan Pendengar
Ketika anda persentasi atau menyampaikan sebuah materi. Jangan hanya terfokus pada materi, hal itu akan membuat audience anda bosan. Cobalah untuk berbaur dan menyatu dengan audience anda. Ajak mereka berinteraksi atau melakukan sebuah dialog sederhana. dengan begitu anda akan mendapatkan banyak informasi yang ingin mereka tanyakan atau sekedar ingin mereka sampaikan. Ikut sertakan audience anda dalam setiap kegiatan yang anda lakukan pada saat persentasi.

9. Tenang Dalam Menjawab Pertanyaan
Dalam sebuah diskusi tentu saja pertanyaan adalah element terpenting, karena dengan adanya sebuah pertanyaan yang diajukan maka akan terbentuk suatu dialog. Pertanyaan dari audience sendiri tentu saja bermacam – macam. Tidak jarang pembicara mendapatkan pertanyaan yang mungkin terbilang sulit dan sukar dijawab. Namun langkah awalnya adalah cobalah untuk tetap terlihat tenang, ambil jeda dan bernafaslah perlahan, hal ini akan memberi anda waktu untuk berfikir. Disaat seperti itu anda memiliki kesempatan untuk mencari jawaban.

10. Lakukan gerakan positif
Ketika anda mulai mencoba menyampaikan materi, yang diharapkan adalah semua mata tertuju pada anda, semua audience mendengarkan dan memperhatikan cerita anda. Bagaimana caranya? Lakukan setiap gerakan anda dengan positif, seperti mengangguk, tersenyum, terbuka dan bisa juga anda menyelipkan beberapa cerita humor atau intermezzo. Hal ini akan membuat audience anda tidak cepat bosan dan tentu saja akan terus memperhatikan anda.

Menyampaikan berbagai informasi atau pengetahuan kepada orang lain bukanlah hal mudah. Kita bukan hanya harus mampu menguasai semua materi dengan baik, namun juga harus mampu menghadirkan para audience diantara persentasi anda. Menggunakan body language adalah salah satunya, seperti tips diatas. Selamat mencoba :-)

  sumber : entrepreneur.com  


Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> 10 Tips Menguasai Body Language untuk Persentasi Anda



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment