Kebanyakan orang mengeluh tentang sedikitnya respon oleh penerima email penawaran mereka, rata-rata dibawah 1 persen. Dan memang hal tersebut wajar, karena email penawaran atau melakukan penjualan melalui email adalah hal yang sangat rumit. Email penawaran adalah jenis email yang berbeda dari email yang biasa kita tulis sehari-hari kepada rekan kerja atau keluarga, bahkan sangat-sangat berbeda. Karena Anda tidak memiliki hubungan dengan penerima email Anda dan Anda juga tidak memiliki hak untuk meminta perhatian mereka.
Mengapa email penawaran saya tidak berjalan dengan baik?
Berdasarkan pengalaman, hampir setiap email penawaran dituliskan sebagai berikut :
Subject: penawaran dari [nama perusahaan] Hi [nama prospek],
Semoga Anda dalam keadaan sehat selalu. [nama perusahaan] adalah pemimpin industri ... [sebuah paragraf tentang betapa indahnya perusahaan tersebut]. [nama perusahaan] memiliki produk dan layanan sebagai berikut ... [daftar layanan yang seakan-akan sangat berguna bagi kita]. [nama perusahaan] telah melayani pelanggan berikut ... [beberapa perusahaan besar].
Saya ingin menghubungi Anda selama tidak lebih dari 20 menit untuk mendiskusikan bagaimana kami dapat membantu Anda. Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya di [nomor telepon] atau browse website kami [alamat website].
Hormat kami, [nama dan kontak informasi pengirim]
8 Alasan yang membuat email tersebut salah
Untuk memahami mengapa jenis email penawaran di atas tidak mendapat jawaban, mari kita lihat dari perspektif pelanggan potensial:
- Subject email tersebut tidak berarti apa-apa bagi saya, jadi kemungkinan saya tidak akan membuka email tersebut. Bahkan akan langsung saya "mark as read" atau paling parah akan saya delete.
- Saya tidak tahu apa-apa mengenai Anda, jadi apapun yang Anda katakan akan saya anggap bualan saja.
- Mengapa saya harus peduli tentang perusahaan Anda?
- Apa semua ini harus berhubungan dengan saya?
- Saya seorang pengusaha kecil, jika Anda bekerja dengan perusahaan besar maka Anda mungkin akan memperlakukan aku seperti semut kecil.
- Apakah Anda bergurau? Anda pikir saya orang yang kurang kerjaan, sehingga mau meluangkan waktu 20 menit untuk mendengarkan gombalan tentang suatu produk?
- Mungkin Anda mengira saya begitu bodohnya dengan tidak membaca nomor telepon dan kontak pada signature email Anda, sehingga Anda, mencantumkan nomor telepon dan website 2 kali.
- Yang terakhir adalah, tidak ada satupun email penawaran yang jujur dan tulus.
Jadi, sangat wajar jika email penawaran seperti diatas tidak mendapat respon dari calon pelanggan Anda. Jikapun ada, bersyukurlah karena orang tersebut sangat baik hati.
Nah, sekarang bagaimana menuliskan email penawaran yang baik dan benar?
Berikut adalah struktur email yang saya sarankan, agar bisa mendapat respon yang positif dari calon pelanggan Anda:
Subject: [sesuatu yang relevan dengan prospek] Dear [Bapak/Ibu nama terakhir prospek],
Saya menghubungi Anda karena saya mungkin dapat [potensi manfaat bagi prospek]. Perusahaan seperti milik Anda (nama perusahaan lain) sangat membutuhkan kita untuk melakukan [sesuatu terukur yang mengarah ke potensi manfaat].
Saya harap [Bapak / Ibu nama terakhir prospek] berkenan membalas email ini dan saya akan e-mail Bapak kembali untuk menginformasikan beberapa detail rincian tentang hal diatas sehingga Anda dapat dengan cepat mengevaluasi apakah itu layak Anda pertimbangkan untuk perkembangan bisnis Anda.
[nama dan kontak informasi pengirim]
6 Alasan kenapa Email tersebut sudah tepat
Berikut beberapa alasan kenapa email seperti contoh diatas bekerja dengan baik dan efektif :
- Baris subjek melibatkan penerima untuk membuka e-mail. Contoh "sesuatu yang relevan" akan menjadi saling kontak, perubahan terbaru dalam bisnis calon pelanggan Anda, sebuah fakta terbaru tentang pesaing calon pelanggan Anda, dll.
- Sementara banyak industri dan perusahaan informal yang berkembang saat ini, tetapi ketika Anda menghubungi seseorang untuk pertama kalinya, yang terbaik adalah tetap menggunakan Bahasa yang formal. Tidak ada yang pernah dihina ketika kita menggunakan formalitas.
- Orang-orang selalu menghargai ketika Anda "to the point" dan tidak berbelit-belit. Dari sudut pandang calon pelanggan, "intinya" adalah "apa untungnya bagi saya." Jadi beritahu mereka dengan jelas dan gamblang.
- Ini adalah pesan penjualan Anda, tetapi dinyatakan dari perspektif pelanggan. Para pelanggan dalam daftar yang Anda sebutkan haruslah satu level dan satu jenis dengan calon pelanggan Anda. Jika Anda tidak memiliki daftar ini, cukup gunakan "Pelanggan kami menyewa kita untuk…..".
- Sangat tidak realistis untuk mengharapkan sebuah e-mail awal untuk meyakinkan calon pelangganmaumeluangkan waktu untuk bertemu dengan Anda. Sebaliknya, Anda membuat "next step" sesuatu yang sepele yang menunjukkan keterbukaan dari calon pelanggan.
- Calon pelanggan Anda pastinya cukup pintar untuk menghubungi Anda atau mengakses website Anda jika diperlukan. Jadi tidak perlu memberitahu mereka secara langsung, cukup sertakan kontak yang jelas pada signatur email Anda.
Berikut contoh email penawaran saya
Subject: Meningkatkan Omzet Penjualan Toko Online Anda
Dear Bapak Rizal,
Saya menghubungi Anda karena saya mungkin bisa membantu Anda untuk meningkatkan omzet penjualan online Anda.
Lebih dari 1000 Pelanggan kami mempercayakan toko online mereka kepada kami karena telah terbukti dapat menigkatkan omzet penjualan mereka dengan drastis hanya dalam waktu beberapa bulan saja.Kami memberikan layanan berupa website toko online yang didesain khusus untuk mengikatkan penjualan online sampai dengan 1000 kali lipat. Kami juga memberikan banyak tips dan trik untuk para pelanggan kami agar bisa meningkatkan omzet penjualan online-nya.
Saya harap Bapak Rizal berkenan membalas email ini dan saya akan e-mail Bapak kembali untuk menginformasikan beberapa detail rincian tentang hal diatas sehingga Anda dapat dengan cepat mengevaluasi apakah itu layak Anda pertimbangkan untuk perkembangan bisnis Anda.
SALAM BEON TOP!
Langgeng Setyo W. | 085755222472 Head Div. JagoanWeb PT Beon Intermedia "Memberi Manfaat Lebih Dari Yang Anda Bayangkan"
Lalu, apa yang terjadi berikutnya?
Jika Anda mendapatkan respon dari penerima email penawaran tersebut, berikutnya yang harus Anda lakukan adalah pelajari dengan baik mengenai bisnis dan perusahaan calon pelanggan Anda tersebut, agar nantinya Anda bisa mengirimkan follow-up email yang "pas" dengan kebutuhan calon pelanggan Anda tersebut. Selamat mencoba. ;-)
sumber : Media Bisnis Online Indonesia
Baca selengkapnya di --> Bagaimana Menulis Email Penawaran yang Menarik Tanggapan
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment