Sunday, 15 December 2013

David Sulaeman, 27 tahun, adalah pemilik toko online DS Computer. David memiliki 2 hobi yang bisa dibilang sangat bertolak belakang. Satunya adalah bisnis di bidang IT, dan satunya lagi adalah trekking/mendaki gunung. Seiring 3 tahun berdirinya DS Computer, nyatanya kedua hobi ini bisa saling mendukung. Trekking mungkin menjadi salah satu kontributor yang membuatnya berani menyambut tantangan dalam berbisnis, sedangkan menjalankan bisnis IT memberinya kesempatan untuk menjalani hobinya yang kedua. Kepada tim Mebiso, David membagikan kisahnya mendirikan DS Computer. Mulai dari mengawali bisnisnya dengan cara berhutang, hingga kini mampu memberinya kesempatan menjalani hobinya yang kedua, yakni mendaki gunung.

T: Halo mas David. Ceritakan tentang DS Computer, apa jenis produk yang anda tawarkan?

D: DS Computer saat ini fokus memasarkan produk computer networking (alat-alat jaringan komputer) seperti router wireless, mikrotik, radio wifi, rack server, kabel dan perangkat networking lainnya.

T: Sejak kapan anda mulai berwirausaha?

D: Beberapa tahun selepas lulus kuliah. Sebenarnya sejak lulus kuliah, saya ingin sekali jadi full time enterpreneur. Tetapi orang tua saya memberi saran: "Lebih baik bekerja dulu jadi karyawan biar kamu tahu bagaimana cara bekerja dengan orang lain, dan menabunglah, jika sudah cukup baru kamu gunakan untuk usahamu sendiri". Menurut saya, ini adalah saran yang umum diberikan orang tua kepada anaknya. Maka saya ikuti saja karena memang saat itu saya tidak punya modal.

T: Menarik banget mas. Ceritakan karir anda Sebelum berwirausaha?

D: Karir pertama saya dimulai saat lulus kuliah di STMIK Universitas Jayabaya. Saya langsung bekerja sebagai IT Support di kantor pusat sebuah perusahaan retailer ternama di Jakarta. Saat itu saya mempunyai banyak waktu untuk browsing internet di kantor, sehingga saya memanfaatkannya untuk berjualan secara online saja sebagai sampingan. Memang dari dulu saya sangat hobi berdagang sehingga tidak jadi masalah kalau gajian habis hanya untuk mencoba membeli dan mengikuti apapun agar bisa sukses berjualan online di internet, seperti sekolah internet marketing, membeli buku cara membuat website, membeli laptop, modem, sampai berusaha keras agar bisa mendapatkan sebuah kartu kredit.

T: Jadi sebelum membangun DS Computer, anda sudah sempat menjajal berbagai macam bentuk bisnis online?

D: Betul. Seringkali menjadi reseller suatu produk dan menjual barang apa saja di internet seperti sepatu, pakaian, obat nafsu makan, jual beli dump truck, container, kapal tongkang, besi tua dan bahkan panci untuk memasak.

T: Bagaimana ceritanya hingga anda bertemu dengan DS Computer?

D: 6 bulan beerjalan setelah bekerja sebagai IT Support, saya merasa bosan karena harus berada di kantor selama jam kerja. Mungkin karena salah satu hobi saya adalah traveling, maka saya perlu tantangan. Saya memutuskan untuk berhenti dan mencoba melamar bekerja sebagai seorang sales di sebuah perusahaan penjualan kabel dan perangkat jaringan komputer yang sedang berkembang. Saya bekerja dengan metode kanvasing, yaitu mengunjungi calon customer dari satu kota ke kota lainnya mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Palembang, Jambi, Bengkulu, Pekanbaru, Padang, Medan, Makasar, Kendari dan Manado. Di perusahaan inilah saya banyak belajar dan mendapatkan banyak pengetahuan  dan pengalaman sebagai seorang salesman. Merasa cukup bekal, maka saya mengundurkan diri dan melamar bekerja di grup perusahaan supplier kabel terbesar di Indonesia. Di perusahaan ini, saya mulai berfikir bahwa lebih baik saya membuka usaha sendiri karena saya sudah tahu semua di dalamnya. 6 bulan saya bekerja, saya mengundurkan diri dan membuka DS Computer Solution.

T: Bagaimana rasanya di awal-awal mendirikan DS Computer?

D: Saat pertama kali membuka DS Computer, saya hanya berjualan online saja. Ternyata banyak sekali customer yang menelpon ingin ketemu dan datang langsung toko. Saya bingung karena saat itu tidak ada modal untuk sewa toko yang mungkin harganya puluhan juta. Waktu itu dapat info kalau ada kios yang bisa disewa perbulan sebesar 700 ribu di Pusat Komputer lantai 6 Mall ITC Cempakamas Jakarta Pusat. Saya langsung saja nekat bayar uang sewanya dan mulai berjualan disana. Barang-barang yang saya jual dan pajang disana pun saya dapatkan dengan cara berhutang atau pembayaran tempo 1 bulan dari supplier perusahaan saya dulu pernah bekerja. Saat itu modal saya sudah habis untuk bayar sewa 1 bulan pertama, membeli etalase, dan perlengkapan kantor lainya. Yang tersisa hanya barang dagangan dengan pembayaran tempo 1 bulan. Jadi kelangsungan usaha saya hanya bergantung pada margin dari hasil penjualan barang tersebut. Motivasi saya hanya berjualan sebanyak-banyaknya dan produk komputer apapun saya jual, sampai bekerja sama dengan leasing untuk kredit laptop dan handphone agar bulan depan tetap dapat bayar sewa toko dan bayar hutang ke supplier. Beberapa bulan berjalan, saya sudah mempunyai 3 karyawan dan tentu saja tetap dengan masalah utama, yakni kekurangan modal. Maka saya memutuskan meminjam dana kepada sebuah Bank ternama di Indoensia dalam jumlah besar yang membutuhkan jaminan. Saya berpikir keras, bagaimana caranya mendapatkan jaminan. Rupanya ada saja solusinya. Saat itu orang tua saya sudah membayar DP untuk membeli rumah tetangga sebelah. Tetapi orangtua saya tidak memiliki dana cukup untuk melunasinya. Akhirnya saya jaminkan sertifikat rumah tersebut dan selisihnya saya gunakan sebagai modal usaha.

T: Hingga kini, apa prestasi terbaik yang pernah diraih DS Computer?

D: Hingga kini, sudah 3 tahun berjalan sejak DS Computer pertama kali berdiri. Saya belum memiliki prestasi terbaik yang bisa diceritakan. Namun sebagai sebuah toko yang baru berkembang dan dimulai dengan modal minim bahkan berhutang (modal nekad), DS Computer telah memiliki banyak asset seperti stock barang, motor, mobilbox dan rumah.  Omzet penjualan sudah menembus angka yang tidak pernah saya bayangkan. :-)

T: Keren mas. Menurut anda, apa pengorbanan terbesar ketika memutuskan untuk menjadi entrepreneur?

D: Seorang enterpreneur harus siap bekerja 24 jam dan siap membayar banyak hutang, seperti hutang barang di supplier, cicilan pinjaman bank, sewa toko, cicilan motor, mobilbox, telpon dll. Pernah suatu waktu ada seorang teman yang bertanya apakah saya bisa tidur dengan hutang sebanyak itu? Saya bilang saja kalau tentu saja bisa, tetapi selalu larut malam dan terkadang telat bangun. Tetapi saya sangat menyukainya. Sebagian besar perusahaan yang ada di dunia pasti memiliki hutang. Jadi kenapa harus takut berhutang karena takut tidak bisa tidur.

T: Apa tantangan yang seringkali anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya?

D: Sering saya mempunyai tagihan barang yang sampai 2, 3 dan bahkan 6 bulan belum lunas dan pihak supplier memaksa untuk segera melunasi sehingga saya harus membayarnya dengan cara dicicil dan menjelaskan sebaik mungkin kepada supplier bahwa kami akan melunasinya. Percayalah jika kita punya hutang dan kita selalu bisa dihubungi, artinya kita masih bisa dipercaya pihak supplier. Sekali kepercayaan itu kita dapat, jangan sampai kita sia-siakan dan harus tetap dijaga secara professional.

T: Jadi, apa rencana anda ke depan untuk mengembangkan DS Computer?

D: Saya ingin membeli sebuah ruko agar dapat menyetok lebih banyak barang.

T: Menurut anda, bagaimana soal potensi bisnis Anda?

D: Penjualan produk DS Computer merata ke seluruh Indonesia. Jadi menurut saya potensinya masih sangat besar sekali, karena dimana ada pembangunan gedung, maka disitu membutuhkan perangkat computer networking.

T: Pasti juga banyak kompetitornya. Sentuhan apa yang menjadikan bisnis anda beda?

D: DS Computer memiliki sebuah website online yang telah running dengan baik. Gambar produknya real atau asli. Bukan dari gambar yang di-copas di internet. Kami juga memiliki layanan pembayaran Cash On Delivery atau bahkan tempo 1 sampai 2 minggu berikutnya.

T: Apa saran terbaik yang dapat anda berikan seputar dunia entrepreneur?

D: Tidak semua hutang itu buruk. Ada juga hutang yang baik, seperti ketika anda menggunakan hutang untuk berbisnis, sehingga dapat melunasinya, dan mendapatkan keuntungan. Percayalah itu hebat sekali dan lebih baik daripada tidak melakukan apapun.

T: Setelah 3 tahun DS Computer berjalan, bagaimana rasanya jadi seorang enterpreneur? Jika dibandingkan dengan seorang karyawan?

D: Lumayan. September kemarin saya dari pendakian Gunung Himalaya sampai Basecamp Annapurna di Nepal :-)

T: Keren sekali mas :-) Terimakasih telah membagi cerita Anda kepada Mebiso. Semoga semakin banyak mereka yang terinspirasi jadi enterpreneur setelah membaca cerita Anda. Sukses selalu untuk DS Computer ;-)



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> David Sulaeman: Bagaimana Seorang Pendaki Gunung Bisa Sukses di Bisnis IT



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment