Ketika sahabat Dicintai.com berusia sekitar 4-5 tahun, kemungkinan besar pernah mengalami ketakutan terhadap hal tertentu. Mungkin Anda takut dengan badut, takut gelap, takut dengan serangga, atau bahkan takut dengan ‘monster’. Para ahli mengatakan rasa takut adalah bagian normal dalam proses tumbuh kembang anak balita dan akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahya umur. Jika Anda ingat bagaimana ketakutan yang pernah dialami saat masih kecil, mungkin Anda tahu bagaimana cara mengatasi rasa takut anak, apalagi jika anak, keponakan atau saudara Anda tengah mengalaminya saat ini.
Tidak ada orang tua yang ingin memiliki anak yang penakut, tetapi menegur dengan keras dan memaksa anak untuk lebih berani tidak akan membuat mereka lebih baik. Rasa takut pada anak-anak sebenarnya hal yang normal. Ketakutan muncul ketika anak-anak mulai menyadari dunia di sekitar mereka. Karena ketika seorang anak bisa berjalan, berlari dan mulai berbicara, dia akan lebih mandiri dan mulai untuk mengungkapkan keinginan. Di sisi lain, anak-anak juga kadang-kadang mulai merasa tidak aman. Dengan ukuran tubuh yang masih kecil, beberapa anak merasa bahwa dirinya lemah dan mudah diserang oleh dunia luar.
Anak-anak bisa takut pada berbagai hal, seperti badut, gelap, anjing tetangga, suara petir, air dan lain-lain. Orang tua dapat mengatasi rasa takut anak dengan mengarahkannya sehingga anak dapat mengendalikan rasa takutnya. Cari jalan keluar yang disesuaikan dengan sudut pandang dan kondisi emosi anak. Misalnya, bacakan cerita yang berhubungan dengan rasa takut anak. Jika anak Anda takut badut, ceritakan tentang seorang badut yang sebenarnya adalah orang yang baik hati dan orang tua yang sangat mencintai keluarganya. Anak-anak adalah pemikir kritis; biasanya rasa takut mereka pada badut akan berkurang.
Baca manfaat buku bagi perkembangan anak.
Pengalihan perhatian mungkin juga bisa dijadikan salah satu taktik agar perhatian anak tidak terfokus dengan salah satu peristiwa yang membuatnya takut. Misalnya, jika anak takut ke dokter, sepulang dari dokter selalu ajak anak melakukan kegiatan yang dia senangi atau membawa buku cerita saat menunggu diperiksa dokter.
Rasa takut anak biasanya meningkat pada waktu mau tidur. Biasanya ia benar-benar tidak ingin dipisahkan dan ditinggal sendirian. Jika anak Anda sedang takut ‘monster’ akan memasuki kamarnya, coba mengantisipasinya dengan menyiapkan botol semprot anti monster. Tambahkan beberapa tetes minyak aromaterapi seperti lavender ke dalam air botol. Aroma lavender dapat menenangkan anak Anda. Semprotkan air ke jendela dan pintu kamar, katakan bahwa monster tidak akan berani masuk. Letakkan botol semprot di meja samping tempat tidurnya. Sempatkan untuk menemani anak sampai dia tertidur.
Anda bisa membuat anak merasa nyaman dengan melakukan kegiatan rutin sebelum tidur. Misalnya, cuci kaki dan gosok gigi sebelum tidur, menggendong anak di punggung dan mengelilingi kamar, mengucapkan selamat malam kepada semua boneka dan benda kesayangannya di dalam kamar, membaca cerita pengantar tidur dan berdoa bersama. Katakan bahwa Tuhan akan menjaganya selama tidur. Ketakutan anak perlahan-lahan akan hilang jika Anda tetap tenang, sabar dan memberikan perhatian penuh kepadanya.
Jika Anda telah melakukan langkah-langkah di atas, namun rasa takut pada anak Anda belum berkurang, Anda harus mengatasinya lebih serius. Anda harus menemukan penyebab utama rasa takutnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat menjadi referensi:
• Apakah ada perubahan besar dalam keluarga Anda? Anak-anak merasa nyaman dengan kondisi sebelumnya dan kemudian mereka harus mengalami perubahan besar dalam hidup mereka seperti pindah rumah, pindah sekolah atau memiliki saudara baru. Perubahan besar seperti ini dapat memicu ketakutan anak.
• Apakah ada aturan dalam keluarga Anda? Rutinitas, batas dan aturan dapat memberikan rasa aman. Jika sama sekali tidak ada aturan di rumah, anak-anak tidak merasakan terlindungi.
• Apakah Anda banyak menuntut anak? Anak-anak dapat menjadi tertekan jika terlalu banyak kegiatan dan merasa orang tua terlalu menuntut mereka. Rasa stres dapat memicu ketakutan anak.
• Apakah Anda terlalu khawatir tentang anak Anda? Anak-anak dapat menangkap perasaan orang tua mereka. Jika Anda terlalu khawatir, anak Anda juga akan merasa khawatir pada lingkungannya.
Perbaiki kondisi segera setelah Anda menemukan penyebab utama rasa takutnya. Jangan ragu untuk menghubungi seorang ahli jika Anda menganggap ketakutan anak Anda terlalu serius. Baca juga cara mencegah anak-anak kecanduan menonton televisi.
sumber : Mengatasi Rasa Takut pada Anak Balita
Baca selengkapnya di --> Mengatasi Rasa Takut pada Anak Balita
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment