Monday, 22 September 2014

Sebagaimana hukum pasar, jumlah permintaan yang banyak akan meningkatkan suplai yang banyak pula. Dan diantara logika pasar yang terjadi, usaha illegal berupa pemalsuan obat menjadi suatu kecenderungan yang berkembang, terutama di Negara dunia ketiga dimana sistem pengawasan obat masih begitu lemah. Fenomena peredaran obat palsu di tanah air bukan barang aneh lagi. Selain merugikan industri farmasi produsen obat yang dipalsukan, obat palsu yang beredar di masyarakat juga sangat membahayakan para penggunanya.
Bagaimana tidak membahayakan? Apabila obat asli terbuat dari bahan nabati atau kimia sintetis dengan takaran yang sudah semestinya, maka obat palsu diproduksi secara asal-asalan. Asal penampilan sudah mirip obat aslinya, baik bentuk, rasa serta kemasannya, maka orang tak akan mengira kalau obat tersebut palsu. Dalam tayangan di televisi telah banyak menggambarkan adanya pembuatan minyak telon palsu, obat palsu serta aneka produk makanan kadaluarsa yang diolah kembali. Melihat hal tersebut, proses pembuatan obat yang berlangsung di pabrik-pabrik pemalsu obat ini akan membuat kita cukup merinding.
Efek samping yang sangat membahayakan adalah apabila obat palsu dicampur atau tercemar bahan toksin atau racun karena lokasi yang digunakan untuk meracik dan mengemas obat palsu tak bisa terjamin kebersihannya. Akibat terburuk dari pemakaian obat palsu adalah kematian.
Beberapa produk obat palsu menunjukan adanya kandungan bahan-bahan berbahaya. Seperti kandungan merkuri pada krim kecantikan yang bisa berpengaruh pada sistem syaraf. Kandungan deksametason di dalam obat palsu bisa berpengaruh pada timbulnya risiko hipertensi dan diabetes. Adapun di kota besar maupun kota-kota lain banyak ditemukan obat palsu untuk meningkatkan gairah seksual, yang secara medis dan non medis banyak memberikan efek samping.
Oleh sebab itu, disamping berhati-hati jika hendak membeli obat atau waspada dengan obat yang harganya jauh di bawah standar, berikut adalah kiat untuk menghindarkan kita mengkonsumsi obat palsu, yaitu :
Saat membeli obat, ada baiknya kita memeriksa kemasannya secara teliti. Jika obat tersebut palsu, secara fisik akan terlihat perbedaannya dari obat asli, mulai dari segel pengaman obat, stiker hologram obat serta kualitas kemasannya. Apabila perlu simpanlah contoh kemasan obat aslinya agar saat kita membeli ulang obat tersebut, kemungkinan mendapat produk palsu dapat dicegah. Lebih baik kita membeli obat di tempat resmi atau toko, apotek atau toko obat resmi. Mintalah bukti pembelian yang mencantumkan jenis produk, alamat serta nomor kontak di tempat pembelian, agar mudah melakukan komplain jika terjadi masalah atau obat yang dibeli palsu. Oleh sebab itu, pastikan tercantum kode atau daftar registrasi dari BPOM atau identitas lain yang menjamin keaslian produk obat tersebut. Simpan nomor telepon customer service atau alamat kontak, yang tercantum pada kemasan. Hentikan pemakaian obat secepatnya dan segeralah berkonsultasi ke dokter jika merasakan perubahan yang tak semestinya, seperti muncul rasa sakit di bagian tubuh tertentu atau alergi minum obat atau jamu tertentu.
Info menulis http://ift.tt/1v8MFDD



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Awas Obat Palsu Di Sekitar Anda!!!

Baca selengkapnya di --> Awas Obat Palsu Di Sekitar Anda!!!



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment