Friday, 2 May 2014

Seorang developer website tentu sudah tidak asing dengan sebuah framework yang memang biasanya mereka gunakan untuk membantu dalam membangun sebuah aplikasi website. Framework memang sebuah jalan yang mudah untuk dipelajari dan digunakan oleh para developer. Ada banyak jenis framework yang pastinya developerpun sudah sering menggunakannya. Apa saja itu? Berikut ini 10 diantaranya:

1. Laravel

laravel

                Laravel adalah sebuah frameworks website berbasis PHP yang sangat ekspresif. Ia juga memiliki sintaks yang elegan, yang bertujuan untuk mengurangi kesulitan setiap developer dalam menggunakannya, seperti otentikasi, routing dan cache. Laravel diciptakan untuk membantu developer membangun sebuah aplikasi yang kuat dan besar, dengan wadah kontorl inversi, migrasi sistem dan didukung oleh unit integrasi.

2. CodeIgniter

codeigniter

                Bisa dipastikan jika banyak developer yang menggunakan frameworks yang satu ini dalam membangun sebuah aplikasi. CodeIgniter memnag dibangun untuk mereka yang membutuhkan sebuah toolkit sederhana namun tetap elegan untuk kemudian membangun aplikasi website dengan fitur yang lengkap. CodeIIgniter tidak membutuhkan konfigurasi, ia juga tidak membatasi aturan untuk pengkodean yang ia buat, dan juga menawarkan solusi sederhana untuk sebuah kebutuhan membangun sebuah aplikasi yang kompleks.

3. CakePHP

cakephp

Nama yang lucu ternyata mampu menyediakan kebutuhan bagi para developer untuk dapat membangun sebuah aplikasi website yang lebih cepat, dengan menggunakan fitru generasi kode yang kemudian secara cepat membangun prototype. Anda tidak akan dirumitkan oleh CakePHP. Cukup dengan menyeting database yang Anda gunakan, dan Andapun siap untuk menggunakannya.Transaltions, akses ke database, caching, validasi, otentikasi dan lainnya, semua ini dibangun di dalam suatu kerangka kerja Anda. Ini dikemas dalam sebuah konversi MVC, yang nantinya akan membantu Anda dalam membuat sebuah aplikasi. CakePHP juga dilengkapi dengan tools untuk memvalidasi dan memberikan perlindungan terhadap injeksi SQL.

4. Symfony

symfony

Symfony adalah sebuah framework PHP yang dibangun untuk dapat mempercepat penciptaan dan pemeliharaan sebuah aplikasi web. Dengan menggunakan standart "de facti" yang sudah ada, seperti PHPUnit, dan konvensi penamaan untuk kelas, Anda tidak dibatasi hanya di dalam lingkungan Symfony saja, tetapi memiliki kebebasan untuk memilih komponen perangkat lunak yang ingin Anda gunakan.

5. Zend Framework 2

zend

Zend Framework2 adalah sebuah kerangka open source yang digunakan oleh banyak developer web, karena Zend sendiri menggunakan kode yang berorientasi objek. Dengan menggunakan Zend, Anda dapat menerapkan sebuah library untuk klien agar dapat mengakses layanan websitenya. Karena Zend adalah sebuah kumpulan kelas, maka ia hanya dapat memuat komponen yang Anda butuhkan.

6. Phalcon

phalcon

Phalcon adalah sebuah framework berbasis PHP5 yang diimplementasikan sebagai ekstensi dari bahasa C, yang digunakan untuk menawarkan konsumsi sumber daya yang rendah, agar kinerja bisa maksimal. Kita tidak perlu belajar menggunakan bahasa C, karena sebagai kelas PHP, ia sudah siap digunakan. Untuk menciptakan sebuah fitur yang lengkap, seluruhnya ditulis dalam bahasa C yang kemudian dikemas menjadi sebuah ekstensi PHP. Phalcon mampu menghemat waktu prosesor dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Meskipun usia Phalcon yang masih dibawah 2 tahun, dokumentasi para pengguna sudah mampu membuktikan bahwa fitur yang ia sediakan sudah matang dan siap untuk membantu dalam membangun aplikasi web.

7. Yii

yii

Yii adalah sebuah framework PHP yang berkinerja tinggi. Ia memiliki dukungan terhadap caching yang kuat dan secara eksplisit dirancang untuk mampu bekerja secara efisien dengan AJAX. Yii sangat mementingkan sebuah tingkat keamanan dalam pengkodean, itu sebabnya ia sangat protektif terhadap validasi inputan, output fitering, SQL Injection dan Cross site scripting.

8. Fat Free

fatfree

Fat Free merupakan sebuah framework berbasis PHP yang mampu membantu developer untuk membangun aplikasi website yang dinamis dan kuat. File yang diringkan hanya menjadi satu yaitu hanya sekitar 60kb, unttuk memberikan dasar yang kuat dan basis kode yang matang, agar dapat digunakan dengan cepat. Tidak ada konfigurasi yang rumit, karena dengan struktur direktori yang terorganisir dengan baik dan mendapatkan dukungan untuk SQL dan database bukan SQL. Fat Free juga dilengkapi dengan plug-in untuk memperluas kemampuannya.

9. PHP MVC

phpmvc

PHP MVC merupakan framework yang memiliki struktur aplikasi Model View Controller yang sangat sederhana, namun mudah dipelajari dan dilengkapi dengan dokumentasi proses didalamnya. Muncul dalam dua versi, dasar dan lanjutan, dalam versi lanjutannya ia menampilkan dukungan tambahan dan otomatis SASS kompilasi di PHP murni.

10. Kohana

kohana

Kohana merupakan sebuah frame berbasis HMVC PHP5 yang menyediakan fitur atau komponen yang umum digunakan untuk membangun sebuah aplikasi web dengan cepat, termasuk didalamnya adalah sebuah tools untuk menerjemah, ia juga memiliki akses terhadap database, kode profiling, enskripsi, validasi dan masih banyak lagi. Kohana memastikan sebuah efisiensi penggunaan dalam dunia nyata. Kohana adalah famework OOP yang dibangun dengan menggunakan PHP.

  Sumber: Mashable.com  

Baca juga:

3 Tools yang Mempermudah Web Developer Membuat Aplikasi Mobile

Kenapa Programmer Harus Pakai Framework CodeIgniter

Bereksperimen dengan Pemrograman Silex Framework: Manajemen Controller Sederhana



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> 10 Framework PHP untuk Para Developer Website



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment