Thursday, 1 May 2014

Menjadi seorang desainer website mungkin terlihat berbeda dengan desainer grafis lainnya. Karena ketika mereka membuat sebuah desain halaman website, itu memang ditujukan untuk menyampaikan informasi kepada user dengan mudah dan lebih menarik. Ada banyak perhatian yang akan difikirkan oleh para desainer website. Mereka juga akan membahas banyak hal dalam setiap diskusi yang diadakan. Apa saja bahasan desainer berkaitan dengan desain website yang akan dibuatnya?

1. Vektor

Banyak dari desainer yang akan membicarakan tentang hal ini sebelum akhirnya membuat desain sebuah website. Vektot memang sebuah visual yang terdiri dari bentuk geometris yang berupa titik – titik garis pixel. Membuat vektor memang sangat dibutuhkan oleh para desainer, baik untuk membuat sebuah logo, icon, desain infografis dan lain sebagainya.

2. Bitmap

Tidak seperti vektor, bitmap terbuat dari piksel/titik – titik warna kecil yang sekarang terkenal karena permainan para desainer tahun 80an. Gambar bitmap selalu bergantung pada resolusi layar yang digunakan. Jika kita memperbesar suatu object terlalu banyak, kita akan dapat melihat titik – titik yang terdiri dari gambar penuh tersebut. Ini penting diperhatikan ketika kita ingin mendesain sebuah website ataupun memasang gambar pada halaman website. Pemilihan gambar yang bagus tidak akan menampilkan bitmap pada ukuran normal, sehingga gambarpun masih terlihat jelas.

3. CMYK

Sering kita dengar desainer membicarakan CMYK. CMYK (Cyan, Magenta, Yellow dan Key(Black)) merupakan sebuah model warna yang umum diidentifikasi dengan grafis cetak. Keempat warna ini menjadi dasar pemawarnaan yang mewakili warna yang digunakan pada mesin cetak atau printer. Dengan keempat warna dasar ini, kita dapat melihat kombinasi warna yang luar biasa pada sebuah media atau bahan cetak.

4. RGB

Jika CMYK merupakan model warna yang umum digunakan pada media cetak, lain halnya dengan RGB yang digunakan untuk model warna grafis digital. Tidak seperti printer yang mengirimkan warna menjadi satu warna yang diinginkan pada hasil cetak, layar komputer mengirimkan model warna RGB untuk menciptakan palet digital didalamnya. Oleh karena itu, kita lebih mengenal RGB merupakan model warna untuk desain website.

5. Responsif

Tahun ini merupakan tahun dimana desain responsif sebuah website banyak digunakan. Ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang memaksa semua informasi dan media mampu diakses dengan mudah di berbagai platform apapun. Dengan adanya desain website yang responsif kita akan mampu membuat sebuah halaman website yang bisa diakses dengan baik di berbagai layar platform, seperti PC, laptop, smartphone, tablet dan lainnya. Desainer dan programmer web harus bekerja sama dalam hal menciptakan sebuah tampilan website yang responsif.

6. Desain flat

Jika ada desain responsif, maka kita juga akan mendengar mereka berbicara tentang flat desain untuk sebuah halaman website. Dengan filosofi yang dibentuknya, flat desain digunakan untuk menciptakan sebuah kesederhanaan dan menekankan nilai fungsional dari website itu sendiri. Flat desain akan lebih menekanka pada pembuatan bentuk – bentuk konten yang jelas, dan warna – warna yang cerah. Ini diterapkan untuk menitikberatkan pada nilai sederhanan itu tadi.

7. Skeuomorphism

Skeuonomorphism adalah kebalikan dari flat desain. Desain yang digunakan oleh Skeuomorphism adalah desain yang hampir serupa dengan desain lama iOS Apple. Jika kita menyadari, bahwa desain itu mengadaptasi lebih ke duni nyata, seperti kompas, koran, kalender dan lain sebagainya. Untuk desain tidak dibuat flat, melainkan hampir membentuk 3D. Tapi setelah berkembangnya zaman, skeuomorphism tidak lagi digunakan, karena flat desain lebih banyak digunakan.

8. Metro Desain

Jika kita menggunakan Microsoft, kita akan melihat bagaimana penampakan dari metro desain. Metro desain dikembangkan oleh Microsoft dan sampai saat ini banyak digunakan oleh banyak produk perusahaan besar. Ini didasari pada keinginan untuk mendapatkan kejelasan terhadap desain visual yang digunakan oleh sebuah produk atau halaman website. Kuncinya adalah dengan memikirkan tata ruang dari setiap halaman yang akan dirancang sebagai saranan antarmuka yang berorientasi pada kanvas.

9. Masonry grid

Jika kita tahu bahwa desain halaman Pinterest merupakan desain Mansory grid. Ini didasari pada struktur dari kolom dan logika yang pas secara paralel tapi tidak simetris di dalam gridnya. Hasilnya adalah sebuah tampilan halaman yang tidak rapi tetapi masih dengan tampilan yang terorganisisr dan rapi.

10. Above the fold

Penting kiranya bagi seorang desainer dan tim marketing yang menggunakan platform online, untuk memperhatikan tentang desain halaman website ini. Above the fold mengadaptasi dari sebuah koran sekolah tua yaitu Lingo. Dimana berita terbaru dan penting akan dicetak dan diletakkan di halaman depan dan di atas. Sehingga pembaca akan mudah mengetahui apa yang sedang menjadi trend atau news.

11. Scrolling

Seorang desainer dan programmer website juga harus memperhatikan tentang bagaimana setiap pengunjung akan mudah membaca konten didalamnya. Ada kalanya halaman yang terlalu panjang sehingga membuat pengunjung bosan dan enggan membaca lebih lanjut. Perlu kiranya kita memberikan sebuah tanda yang dapat membantu pengunjung menemukan dan menuju ke halaman bawah website tersebut.

12. One page

Selain responsif dan flat desain, saat ini kita juga sering mendengar tentang sebuah halaman website yang hanya memiliki satu halaman panjang. Di dalam halaman panjang ini, kita akan mendapatkan banyak konten dan informasi yang kita butuhkan. Mudah memang jika kita mengamati hanya sedikit, namun jika kita menelisik satu persatu kebutuhan untuk membuat one page ini tentu juga akan sangat kompleks.

13. Space putih

Dalam aturan mendesain website ada bagian yang memang harus digunakan dimanfaatkan untuk mengisinya dengan konten. Tapi ada juga bagian yang memang tidak boleh kita isi dengan apapun, ini sering kita sebut dengan space putih. Space putih ini bukan hanya akan menambah nilai estetika dalam desain website, tetapi juga menciptakan website experience bagi pengunjung yang akan mendapatkan konten dengan mudah dan jelas.

14. Texture

Texture ini paling sering digunakan oleh para desainer untuk latar belakang sebuah halaman website. Texture adalah sebuah tema berulang yang sering digunakan untuk menciptakan suasana tertentu pada sebuah situs web. Latar belakang halaman sebuah website akan menggambarkan isi dari website tersebut.

15. Mockup

Mockup lebih diartikan kepada sebuah rancangan yang hampir berbentuk nyata untuk setiap desain yang dibuat. Untuk seorang web desainer, mockup yang dibuat hampir identik dengan situs yang sebenarnya, hanya tanpa fungsi di dalamnya. Perlu kiranya Mockup digunakan untuk bisa menyatukan komunikasi antara desainer dengan programmer website yang akan membuat sebuah halaman website dengan desain dan fungsi yang diinginkan.

Baca juga:

Psikologi Bentuk Logo untuk Para Desainer

10 Tools Gratis untuk Membuat Infografis bagi Orang Awam

20 Website Tampil Menawan dengan Gaya Flat Design



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> 15 Bahasan Desainer Website yang Umum Kita Dengar



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment