Sunday 23 March 2014

Pernahkan Anda merasakan iklan yang disampaikan baik dari televisi, email, ataupun sms membuat Anda merasa cuek dengan tidak harus melihat atau membaca pesan yang disampaikan hingga selesai? Saya rasa semua pasti pernah merasakan seperti itu, karena tidak semua orang mau meluangkan waktu lebih untuk melihat pesan yang disampaikan tersebut.

Salah satu contohnya yaitu kita sering mendapat kiriman sms yang sebenarnya tidak ada kepentingan  dengan kegiatan ataupun pekerjaan kita, sudah pasti kita akan langsung mengabaikannya bukan? Hingga pada akhirnya kita tidak membaca pesan dan menghapus pesan tersebut. Hal ini dikarenakan pesan yang disampaikan tidak cocok dengan kepentingan kita atau tidak membuat kita tertarik dengan apa yang disampaikan.

Seorang pakar Marketing Seth Godin menulis buku dengan judul "Permission Marketing – Turning Strangers Into Friends, and Friends Into Customers", atau dapat diterjemahkan bahwa menjadikan orang yang tidak kita kenal menjadi teman, dan saat telah menjadi teman, maka saatnya kita menjadikan mereka pelanggan. Seth Godin mengatakan, "interruption marketing tidak efektif, apalagi calon pembeli memiliki banyak pilihan untuk melihat hal-hal yang lain dan mengabaikan iklan yang kita berikan".

Dapat kita ambil contoh juga saat sedang melihat chanel televisi dan muncul iklan, sebagian besar orang akan memindah chanel TV dan beberapa menit kemudian kembali kesaluran sebelumnya. Hal ini disebabkan karena Anda mempunyai pilihan dan Anda tidak suka adanya interupsi dari iklan atau advertising dari sebuah produk. Dalam buku Seth Godin juga mengatakan, karena setiap harinya kita dibanjiri oleh iklan dan pesan promosi dimana saja dan kapan saja, hal ini sudah tentu memberikan blocking mental kepada pesan promosi tersebut.

Untuk menarik perhatian dari calon pelanggan, kita harus menggunakan umpan untuk mereka. Hal ini dapat  berupa hadiah, diskon khusus, atau survei opini. Jika calon pelanggan Anda berpatisipasi, maka tugas Anda untuk memulai suatu hubungan jangka panjang dan mengarahkannya ke penjualan.

Hanya dengan berbicara ke mereka saja dan menanyai kebutuhan yang dibutuhkan oleh calon pelanggan, maka cara ini dapat menjamin konsumen akan menaruh perhatian lebih banyak ke pesan-pesan promosi Anda. Gaya dan konsep permission marketing sebenarnya telah diterapkan oleh Beon.co.id, Amazon.com, American Airlines, dan lain-lain. Dan Beon.co.id melakukan hal ini dengan cara memberikan hadiah majalah website "Mebiso.com".

Dengan menggunakan cara tersebut, kita diharapkan dapat berkomunikasi dan bersahabat dengan calon pelanggan, yang jelas tujuan akhirnya adalah dapat menjual produk Anda kepada mereka. Email yang dikirimkan pada mereka bukanlah e-mail penawaran produk, tetapi lebih pada informasi mengenai "teknologi dan bisnis online" sebagai pemberi informasi perkembangan IT kepada mereka. Dengan begitu, calon pelanggan akan menaruh perhatian dan lebih percaya kepada brand Anda yang hasil akhirnya adalah mereka akan  membeli produk yang Anda tawarkan. Hal ini lebih efektif dari pada me-interupsi para calon pelanggan dengan sesuatu yang tidak relevan sama sekali.

Permission Marketing juga memberikan ketajaman yang lebih pada "targeting" suatu pasar. Untuk memastikan hal ini, maka berilah hadiah atau informasi yang relevan dengan produk dan servis yang nantinya akan ditawarkan.

Dengan menawarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan target market, Anda tentunya akan mendapatkan response rate yang rendah pada penawaran produk Anda pada fase berikutnya. Dengan informasi yang telah saya berikan, sudah saatnya bisnis Anda tidak melakukan interupsi lagi di program penjualan yang Anda lakukan , tetapi lakukan  "permission marketing" sesuai teori yang dikemukakan oleh Seth Godin.

Selamat mencoba ;-)

Baca juga: 

30 Kata Ajaib untuk Kehebatan Marketing Bisnis Anda

8 Tipe Penulisan Iklan yang Tidak Dianjurkan

[Infografis] 3 Cara Membuat Iklan Banner yang Menarik untuk Diklik



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> Marketer Wajib Melakukan “Permission Marketing”



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment