Wednesday, 25 June 2014

"Jika ingin didengar maka terlebih dahulu mendengarlah". Mungkin ini yang menjadi pedoman bagi seseorang yang sedang berusaha menjadi pendengar yang baik. Terasa lebih mudah saat berbicara ketimbang harus berusaha mendengarkan dan beberapa orang mengalami hal ini. Jika kita tidak sabar saat mendengar bisa – bisa kita menjadi seorang yang egois karena hanya ingin didengar tanpa mau mendengar. Maka dari itu seorang penulis dan trainer seputar karir dan bisnis bernama Brenda Bence membuat sebuah akronim yang akan membantu kita belajar menjadi seorang pendengar yang baik untuk orang lain, yaitu ILISTEN. Dan berikut penjelasannya:

I-Intention

Sebelum mulai berusaha untuk mendengar dengan baik setiap pembicaraan maka kita perlu terlebih dahulu mengetahui dan mempelajari apa manfaat dari mendengarkan. Kita juga harus tahu apa tujuan kita saat mulai mendengarkan seseorang yang sedang berbicara kepada kita. Apakah tujuannya untuk mendapatkan informasi atau hanya sekedar ingin menghargai mereka? Ini tentu memiliki hasil yang berbeda.

L-Landscape

Yang kedua ini akan membantu Anda menemukan lingkungan atau suasana yang kondusif untuk Anda mendengarkan suatu percakapan yang terjadi. Apakah kegiatan yang sedang Anda lakukan mendukung Anda untuk dapat menjadi seorang pendengar baik secara pribadi ataupun mendengarkan banyak orang berbicara dengan baik. Dan ini juga akan mempengaruhi cara Anda mencerna hasil percakapan tersebut.

I-Impartiality

Cobalah untuk bersikap netral saat Anda ingin menjadi seorang pendengar yang baik untuk orang lain. Mungkin sebelumnya Anda memang banyak tahu tentang apa yang akan dibahas, tapi biarkan semua materi atau bahan obrolan mengalir dan Anda mendengarkan dengan rasa ingin tahu yang sebelumnya ada. Ini akan membuat percakapan terjalin dengan lebih nyaman.

S-Safeguard

Ini lebih kepada kemampuan kita untuk mengkondisikan suasana saat bercakap – cakap dengan orang lain. Kita sebaiknya benar – benar fokus mendengarkan apa yang mereka bicarakan kepada kita. Jangan memberikan gangguan yang dapat merusak jalannya komunikasi atau obrolan Anda dengan orang lain. Seperti menjauhkan diri sejenak dari penggunaan telepon bila tidak perlu.

T-Target

Dalam sebuah aktifitas tentu akan ada sebuah target yang harus Anda capai. Begitupula saat Anda mengobrol atau berkomunikasi dengan orang lain. Mendengarkan mereka tanpa tujuan dan target tentu tidak akan menghasilkan apapun untuk diri Anda dan orang lain. Anda sebaiknya menentukan terlebih dahulu target apa yang harus Anda capai dari obrolan yang terjalin saat itu, baik nantinya berupa penjualan atau hanya sebatas mendapatkan nomor telepon mereka untuk menghubungi di lain waktu.

E-Empathy

Setiap orang memiliki sikap dan perilaku yang berbeda. Sebagai seorang pendengar yang baik, ada baiknya jika kita mencoba untuk memahami setiap pola pikir dari teman ngobrol kita. Bagaimana dia berbicara, dan bagaimana dia berusaha meyakinkan kita tentang apa yang ia katakan kepada kita. Kita harus mencoba menunjukkan ketertarikan dan empati kita kepada dia yang sedang berbicara.

N-No Interrupting

Jika Anda ingin dihargai maka terlebih dahulu hargai mereka yang sedang berbicara kepada Anda. Jangan mencoba untuk mengganggu setiap obrolan dan ucapan yang sedang lawan bicara Anda utarakan. Berikan mereka waktu untuk menyelesaikan setiap bagian dari obrolan tersebut. Jangan memotong pembicaraan, karena ini akan menciptakan penilaian buruk terhadap diri kita. Cobalah untuk bersabar ketika ingin berbicara.

Selamat mencoba :)

Baca juga:

10 Cara Membangun Relasi Online yang Positif

9 Tips Mempertahankan Sales di Berbagai Musim

3 Langkah Melatih Kemampuan Komunikasi Persuasif untuk Marketing Bisnis Anda



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> 7 Tips Menjadi Seorang Pendengar yang Baik



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment