Strategi adalah penjabaran dari misi dan misi lahir dari visi yang konsisten. Strategi berada di beberapa tingkat, mulai dari corporate atau group of companies, kemudian divisi, lalu departmen, dan terakhir unit yang terkecil dalam perusahaan.
Setelah
sekian tahun berjalan, bisa saja visi yang biasanya datang dari pemilik
atau pendiri perusahaan mengalami perubahan dalam arti penyempurnaan
atau perluasan karena perkembangan yang dialami, dan karenanya misi
serta strategi juga perlu disesuaikan. Visi merupakan tanggung jawab
dari pemilik atau pendiri perusahaan, misi biasanya menjadi tanggung
jawab top manajemen dan strategi menjadi tanggung jawab middle dan low
level manajemen.
Biasanya antara visi dan misi tidak terlalu jauh
penyimpangan dan jaraknya. Tetapi, yang sering terjadi adalah antara
misi dan strategi, tanpa kendali, akan terjadi penyimpangan atau arah,
oleh karena para pembuat strategi dihadapkan dengan fakta di lapangan
yang tidak sinkron dengan misi yang dikehendaki. Oleh karena itulah
perlu dari waktu ke waktu dilakukan kaji ulang, di mana strategi harus
disesuaikan dengan mengakomodasi faktor internal (visi dan misi) dan
faktor eksternal (implementasi di lapangan).
Mike Fredman,
Partner and Executive Vice President Kepner Tregoe Inc, sebuah
perusahaan konsultan global, memberikan petunjuk dan saran bagaimana
membuat dan menjaga agar strategi pas dengan misi dan visi perusahaan.
Dia menyebutnya sebagai "strategic excellence." Pertama, organisasi atau
perusahaan memerlukan strategi yang menuju pertumbuhan perusahaan
jangan hanya asal bertahan.
Kedua, tidak ada strategi yang baku
akan tetapi harus dinamis dengan melihat perkembangan pasar atau
lingkungan. Ketiga, strategi, perencanaan dan kegiatan operasional harus
terintegrasi jangan terlepas sendiri-sendiri. Mari kita telusuri satu
per satu. Banyak perusahaan yang berpikir untuk mengutamakan survival,
terlebih dalam era persaingan yang sangat ketat, mempertahankan adalah
sebuah keharusan agar tidak lepas apa yang sudah ada di tangan.
Tetapi,
strategi demikian cenderung mengurangi bahkan mengeliminasi kekuatan
yang ada di perusahaan dan menghilangkan kesempatan yang timbul atau
datang dari sebuah persaingan. Justru dengan membuat strategi dengan
skenario perkembangan, akan lebih memperkuat daya tahan perusahaan
dengan tetap mengambil kesempatan atau peluang bisnis yang terbuka di pasar.
Strategi
dibuat untuk memenangkan sebuah persaingan, untuk mencapai sasaran pada
waktunya, untuk meningkatkan performa, namun tidak semudah seperti
membuat strategi itu sendiri dalam pelaksanaannya. Kita harus
pandai-pandai membaca faktor eksternal, faktor lingkungan baik pada saat
kita membuat strategi maupun beberapa tahun ke depan sesuai dengan
program jangka menengah dan jangka panjang.
Oleh karena itulah,
perlu dibuat beberapa skenario berdasarkan perkiraan dan pertimbangan
tadi, tanpa meninggalkan misi yang terkait dengan visi. Dari sekian
skenario bisa disimpan tiga skenario: a. yang paling pesimistis,
b.paling mendekati, dan c. paling optimistis, dalam situasi lingkungan
yang beragam sekalipun. Jika perlu lebih dari tiga skenario dengan input
dan pertimbangan yang berbeda.
Banyak yang membuat strategi
untuk menyenangkan bos, para investor atau bank pemberi pinjaman, yang
memperlihatkan serba “wah” sehingga dana mengalir masuk. Mike Fredman
juga merinci ada lima fase dalam memformulasi strategi:
1. Strategic
Intelligence gathering and analysis,
2. Strategy formulation,
3.
Strategic master project planning,
4. Strategy implementation,
5.
Strategy monitoring, review and updating.
Yang pada intinya
seperti diuraikan di atas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa strategi
tidak boleh terlepas dari visi dan misi perusahaan namun perlu
beradaptasi dan reaktif pada tempatnya dan pada waktunya. Seperti halnya
seekor kuda yang tugasnya membawa kereta lari secepatnya,namun kendali
tetap di tangan sais yang mengarahkan ke mana kuda itu berlari, dan
meluruskan kembali agar tiba di tempat tujuan. Ingat, perusahaan tanpa
strategi sama saja dengan membuat strategi untuk gagal.
*)
Disarikan dari artile; DR. Eliezer H. Hardjo, Anggota Dewan Juri Rekor
Bisnis (ReBi) & Institute of Certified Professional Managers (ICPM)
sumber : Membuat Strategi Seiring Visi dan Misi Perusahaan
Baca selengkapnya di --> Membuat Strategi Seiring Visi dan Misi Perusahaan
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment