Meski persaingan di segmen taman hiburan semakin ketat, Taman Safari Indonesia tak gentar. Nyatanya tidak kurang dari 70 ribuan pengunjung setiap bulanya berhasil digaet. Seperti apa strateginya?
Dengan terus meningkatnya minat konsumen dalam berwisata, industri pariwisata memiliki peluang besar untuk tumbuh di masa depan.
Survei Nielsen menyebutkan, salah satu pemicu bergesernya pola konsumsi dari barang-barang kebutuhan pokok ke gaya hidup adalah tumbuhnya populasi kelas menengah dan meningkatnya pendapatan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut tentu saja membuat konsumen menjadi semakin loyal dalam ‘berbelanja’ pengalaman. Nielsen memprediksi pada tahun 2030, pengeluaran tahunan responden untuk traveling diprediksi akan mencapai angka US$ 105 miliar.
Kue yang besar di industri ini membuat banyak pengusaha membuat berbagai taman rekreasi baru. Coba kita lihat, sekarang muncul banyak taman-taman rekreasi baru. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain lama, termasuk Taman Safari Indonesia.
Namun, tantangan ini tidak direspon secara berlebihan. Taman Safari Indonesia sendiri lebih memilih fokus pada kekuatan dan karakteristik yang mereka miliki. Menurut Asep Firmansyah, Marketing Communication PT Taman Safari Indonesia (TSI) setiap jenis bisnis ini sudah memiliki segmen pasarnya masing-masing.
Taman Safari Indonesia merupakan tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Dibanding taman hiburan lain, TSI memiliki keunggulan tersendiri, yakni dari segi iklimnya.
Keunikan tempat wisata ini adalah pengunjung bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola. Selain itu, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut.
“Kami tak takut bersaing karena kami memiliki keunggulan tersendiri, yakni dari segi iklimnya. Di sini pengunjung dapat merasakan udara pegunungan yang bersih, sejuk, segar, asri dan tentunya melihat satwa yang dilepas secara bebas seperti di habitat aslinya,” terang Asep.
Tak hanya itu, menurut Asep, TSI juga menawarkan paket edukasi yang menarik. Misalnya, pengujung dapat memandikan gajah dan berpetualang dengan hewan besar tersebut dengan paket Jumbo Trail. Pengunjung juga bisa mengenal lebih dekat dan tahu lebih banyak tentang flora dan fauna melalui paket Safari Trek.
Menjual Sesuai Target Pasarnya
Keunggulan demi keunggulan yang ditawarkan TSI tentu tidak akan berarti apa-apa jika tidak dikomunikasikan ke khalayak dengan baik. Untuk menyampaikan informasi dan program-program yang ada, mereka sangat mengandalkan media internet (media sosial) dan brosur.
Dalam kegiatan pemasarannya, TSI manargetkan kelas menengah atas, sekolah, dan perusahaan. Kegiatan promosi yang dilakukan untuk menjangkau ketiga target tersebut berbeda-beda.
Misalnya untuk segmen sekolah, TSI melakukan kegiatan yang mereka sebut Safari go to School. Mereka melakukan kegiatan penjualan dengan cara datang langsung ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan satwa.
Bagi sekolah yang dekat dengan area TSI, mereka mengizinkan satwa aslinya di bawah ke sekolah. Namun, jika sekolahnya jauh, pihak TSI menyediakan simulasi atau film dan presentasi mengenai pentingnya pelestarian, baik satwa maupun habitatnya. Dengan cara itu, diharapkan siswa bisa mengerti mengapa satwa perlu dilestarikan.
Sementara itu, guna menjangkau pengunjung perusahaan, TSI lebih banyak melakukan kegiatan yang mereka sebut sales door-to-door ke perusahaan dan melakukan presentasi.
Hal berbeda dilakukan ketika menjangkau target Family. Untuk pasar ini TSI lebih banyak melakukan kegiatan promosi melalui media sosial, pemasangan iklan di media cetak, radio, dan lain sebagainya.
Prioritaskan Layanan Terbaik
Agar unggul dalam persaingan, TSI lebih memprioritaskan pelayanan yang baik kepada pengunjung yang datang maupun calon pengunjung. “Kami memberikan banyak training kepada para petugas di TSI agar bisa memberikan pelayanan yang baik dan lebih baik lagi,” lanjut Asep.
Selain itu, untuk memastikan pengunjung senang mereka juga terus berbenah. Misalnya dari segi fasilitas, Taman Safari Indonesia terus melakukan penambahan fasilitas baru seperti tersedianya film 4D, 8D serta rumah hantu 3D yang bisa disaksikan oleh para pengunjung yang datang.
Dari segi satwa, TSI terus menambah koleksi satwanya. Koleksi terbaru yang tersedia di sana adalah unta putih punuk dua dari Moldova.
“Kami terus berusaha menjaga kualitas pelayanan. Untuk menjaga kualitas pelayanan pada saat peak season, kami menyediakan SDM (sumber daya manusia) yang cukup untuk semua fasilitas yang ada di sini,” lanjut Asep lagi.
Taman Safari Indonesia terus melakukan inovasi-inovasi baru guna menarik pengujung sebanyak-banyaknya. Inovasi terbaru yang dilakukan adalah perubahan Exhibit Komodo Island, Penguin, Tiger Area, Kampung Buaya, berenang maupun terapi dengan lumba-lumba.
Atas segala upaya yang telah dilakukannya, Taman Safari Indonesia berhasil menggoda lebih dari 70 ribuan orang per bulannya untuk berkunjung.
Editor: Sekar Ayu
Artikel ini pertama kali terbit di Majalah Youth Marketers edisi 10 Mei 2014. Klik di sini untuk mengunduh majalahnya secara gratis dan menemukan artikel menarik lainnya tentang “Aksi Taman Hiburan Berebut Pengunjung”.
sumber : Gaya Taman Safari Safari Menggoda Pengunjung Datang
Baca selengkapnya di --> Gaya Taman Safari Safari Menggoda Pengunjung Datang
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment