Sunday, 29 June 2014







Kebutuhan makan dan minum tidak akan pernah berhenti. Sebab, makan
dan minum merupakan kebutuhan utama manusia selama hidupnya. Karena itu,
bisnis makanan menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Syaratnya,
pengelola harus mampu mengelola manajemen dengan tepat.

 

Kini,
keberadaan warung tenda memang kian menjamur. Di Tangerang Selatan
(Tangsel) sendiri, nyaris di setiap ruas jalan terdapat warung tenda.
Tengok saja seputar Jalan Aria Putra Ciputat. Setiap malam, warung tenda
berjajar menunggu pembeli. Ruas jalan lain seperti Jalan Merpati Raya
juga demikian. Bahkan, salah satu kawasan Tangsel yakni Serpong telah
dikenal oleh masyarakat sebagai ‘surga’-nya kuliner. Ini disebabkan kian
tumbuhnya bisnis ini.

 

Menurut Wati, seorang warga, dengan
berbagai kesibukannya, kini banyak orang tidak lagi sempat memasak atau
menyediakan makanan di rumah. Dia sendiri merasakan, keberadaan warung
tenda sangat membantu keluarga yang sibuk. “Pulang kerja, cukup beli
makanan. Lebih praktis dan menghemat tenaga,” tutur karyawati sebuah
bank swasta ini.

 

Memang keberadaan warung tenda tak hanya
diminati kalangan bawah saja. Kalangan atas pun banyak yang memenuhi
selera perutnya di warung-warung tenda. Makanya tak heran jika semakin
banyak bermunculan warung tenda. (bn/dari berbagai sumber)






1. Asumsi

- Tempat usaha sudah tersedia

- Tenagakerja yang diperbantukan satu orang





2. Biaya-biaya Usaha






Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Ini Analisis Biaya Memulai Bisnis Warung Makan

Baca selengkapnya di --> Ini Analisis Biaya Memulai Bisnis Warung Makan



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment