Setelah dicerca dan dikritik oleh banyak brand dan agency, Facebook akhirnya merespon sejumlah komplain atas penurunan organic reach mereka.
Organic reach di Facebook adalah jumlah user Facebook yang melihat postingan tertentu dari Facebook page. Organic reach ini menurun dalam beberapa bulan terakhir karena adanya internal tweak di Facebook.
Sebelumnya Facebook mengatakan kepada brand dan agency mereka bahwa kunci pada marketing yang efektif di Facebook adalah dengan meningkatkan jumlah like dan follower. Agency dan brand telah melakukannya selama bertahun-tahun ini, dan percaya bahwa mereka bisa memperoleh akses ke banyak audience di Facebook secara gratis. Pada bulan April 2012, brand berhasil menjangkau sekitar 16 persen dari fans mereka. Angka itu dilaporkan menurun menjadi satu digit yang rendah seperti grafik di atas, di mana beberapa pakar memperkirakan menurun menjadi 1 atau 2 persen, tapi Facebook tidak mengkonfirmasi apakah angka itu benar atau salah.
Dengan menurunnya organic reach, ini berarti brand harus membayar untuk menjangkau lebih banyak audience. Postingan blog dari kepala marketing iklan produk Facebook, Brian Boland memberikan klarifikiasi atas permasalahan menurunnya organic reach ini, yang isinya adalah:
Ini bukan soal uang. (Walaupun Facebook terus berjuang untuk menghasilkan lebih banyak uang)
Klaim Facebook yang mengatakan bahwa penurunan organic reach ini bukan soal "mereka ingin menghasilkan lebih banyak uang" adalah permainan kata-kata yang indah dari PR Facebook. Tentu saja, keuangan Facebook akan menguntungkan dengan menurunnya organic reach ini. Jika brand dipaksa untuk membayar agar bisa menjangkau lebih banyak audience, pendapatan iklan Facebook tentulah akan naik tajam.
Kenapa organic reach menurun
Boland mengatakan menurunnya organic reach adalah hal yang alami terjadi, ini adalah fenomena yang tidak bisa dihindarkan dalam perubahan Facebook selama ini. Di saat Facebook tumbuh dan perangkat mobile mempermudah brand dan user untuk memposting ke Facebook, jumlah postingan yang dibuat dan di-share di Facebook naik secara drastis. Hasil dari pertumbuhan ini membuat perhatian user semakin berkurang pada postingan suatu individu. Boland mengatakan bahwa penurunan organic reach ini adalah masalah di supply dan demand. Karena space yang ada di news feed tetap (demand) tetapi jumlah postingan (supply) sangat berlimpah, ini berarti tidak setiap postingan bisa masuk ke news feed pengguna. Penjelasannya memang masuk akal tapi juga menyatakan bahwa organic reach akan terus menurun karena Facebook terus bertumbuh. Beberapa marketer bahkan takut jikalau organic reach mencapai angka nol, ini membuat Facebook menjadi platform berbayar.
Untuk memastikan bahwa postingan berkualitas tinggi tidak hilang tenggelam ataupun diacak, Facebook telah men-tweak algoritma ranking kontennya untuk menempatkan postingan "terbaik" agar berada di bagian atas news feed pengguna. Secara spesifik ia menyatakan bahwa arti pada perubahan ini adalah untuk menayangkan "konten berkualitas tinggi" dan menyingkirkan spam. Nilai "konten yang berkualitas tinggi" ini ditentukan berdasarkan survei dari user, tapi Facebook tidak membocorkan hasil survei itu. Kesimpulannya, perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman user di Facebook, dan beberapa orang berpendapat ini akan meningkatkan kualitas iklan di Facebook.
Facebook tidak akan menjadi Twitter
Boland mengatakan bahwa pendekatan algoritma penayangan konten Facebook tidak akan sama dengan pendekatan sementara pada penayangan iklan di Twitter. "Melihat dari jumlah konten rata-rata di news feed, menggunakan sistem real-time di konten akan menyebabkan organic reach Facebook page akan menurun lebih jauh lagi," jelasnya.
Hal ini terjadi tidak hanya di Facebook
Boland mengatakan menurunnya organic reach adalah hal yang biasa terjadi ketika suatu platform sudah mencapai tingkat popularitas tertentu. Facebook juga pernah diadu kualitasnya dengan Google.
Jumlah page like dan fans masih menjadi asset yang berharga
Salah satu komplain utama tentang menurunnya organic reach adalah menjadikan fans seakan-akan tidak berguna bagi brand. Boland membela nilai fans dengan mengatakan bahwa user di Facebook merespon lebih positif pada iklan dari brand yang di-like oleh teman mereka. Ini berarti, follower seharusnya tidak menjadi fokus satu-satunya brand. "Fans bisa membantu anda meraih tujuan bisnis anda di Facebook, tapi meningkatkan fans seharusnya tidak dijadikan satu-satunya tujuan anda di Facebook."
Sukses bukan tentang jumlah viral
Brand dan agency pusing memikirikan bagaimana postingan mereka di Facebook bisa merambah kemana-mana atau viral. Viralnya suatu postingan biasanya tidak bergantung dengan tujual utama bisnis itu, ini lebih ke strategi dalam memanfaatkan Facebook sebagai platform untuk memasarkan produk.
Facebook berencana untuk menjadi lebih transparan ke depannya
Boland mengatakan, "kami harus menjadi lebih transparan dan lebih membantu bisnis yang memasarkan produknya di Facebook." Menurunnya organic reach membuat pemikiran bahwa brand seharusnya tidak mempercayai Facebook. Menanggapi hal itu, Boland mengatakan," kami berupaya keras untuk memperbaiki dan meningkatkan komunikasi terhadap perubahan produk yang akan datang."
Sumber: digiday.com
Baca Juga:
Facebook Memiliki Fitur Baru yang Memungkinkan User Mengubah Profil Iklan Mereka
Facebook Segera Memperkenalkan 3 Fitur Terbaru Bagi Advertiser dan Desain Baru Bagi User
Baru-baru Ini Facebook Melakukan Banyak Perubahan Untuk Menyeleksi Postingan Yang Tampil di Timeline
sumber : Facebook Menjelaskan Kenapa Organic Reach Mereka Menurun Selama Beberapa Bulan Belakangan Ini
Baca selengkapnya di --> Facebook Menjelaskan Kenapa Organic Reach Mereka Menurun Selama Beberapa Bulan Belakangan Ini
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment