Bisnis
kuliner mi ayam nampaknya bisa menjadi pundi uang jika kita
menjalaninya dengan tekun. Tapi kalau masih bingung bagaimana untuk
memulai, mungkin tawaran kemitraan dari Mie Ayam Ceker Cikasungka bisa
dipertimbangkan.
Dudi Kuswara, pemilik Mie Ayam Ceker Cikasungka memulai usahanya
sejak 2011 di Cileunyi,Jawa Barat. Tapi, Dudi baru menawarkan kemitraan
pada 2012.
"Sekarang saya sudah punya 10 orang mitra di Bandung, Garut, dan Tangerang," katanya seperti dilansir Kontan.co.id.
Di luar gerai mitra, Dudi juga memiliki sembilan gerai yang dikelola
sendiri. Dengan demikian, total gerai Mie Ayam Cikasungka kini berjumlah
19.
Dudi menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket gerai cikasungka
dengan biaya investasi Rp 21 juta. Mitra akan mendapatkan gerobak,
peralatan masak, peralatan makan, meja dan kursi.
Menurut estimasi Dudi, mitra bisa meraup omzet Rp 25 juta-Rp 40 juta
per bulan dari paket ini. Dengan laba bersih 17 persen dari omzet, mitra
diprediksi balik modal dalam satu tahun.
Kedua, paket gerobak luigi dengan biaya investasi Rp 8 juta. Dari
biaya itu, mitra mendapatkan gerobak, peralatan masak, dan tiga buah
kursi. Dudi memperkirakan, mitra paket ini bisa mengantongi omzet Rp 7
juta-Rp 12 juta per bulan.
Dengan laba bersih 25 persen, mitra diprediksi sudah bisa balik modal
setelah enam bulan menjalani usaha. Menurut Dudi, kebanyakan mitra
mengambil paket gerai cikasungka karena menyasar pembeli kelas menengah.
Sementara, paket gerobak luigi ditujukan untuk kelas ekonomi bawah.
Dalam kerjasama ini, mitra diwajibkan membeli bahan baku dari pusat.
Dalam sebulan, biaya bahan baku mengambil porsi sekitar 50% dari omzet.
Target Dudi, tahun ini mitra Mie Ayam Ceker Cikasungka bisa bertambah
minimal satu setiap bulan. Selain menu mi ayam ceker, Dudi juga
menyajikan bakso dan pangsit dengan kisaran harga Rp 8.000-Rp 15.000 per
porsi.
sumber : Mengukur Laba dari Bisnis Mie Ayam Ceker
Baca selengkapnya di --> Mengukur Laba dari Bisnis Mie Ayam Ceker
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment