Durian merupakan salah satu buah yang cukup digemari di Indonesia.
Rasanya yang nikmat dan aromanya yang khas membuat nama buah ini cukup
familiar. Lantaran peminatnya cukup besar, banyak pelaku usaha kuliner
memanfaatkan buah ini untuk diolah. Misalnya, membuat es durian, sop
durian, pancake durian, dan lain-lain.
Salah seorang yang juga memanfaatkan peluang ini adalah Wahyu Wage
Ningtias dari Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia merintis usaha sop durian
dengan mengusung merek Sop Duran Duren sejak November 2013 di bawah
bendera CV Edra Group, yang juga menaungi Super Bubble.
Setelah mengamati pangsa pasar selama setengah tahun, Wahyu percaya
diri untuk mulai menawarkan kemitraan sejak 12 Mei 2014. Saat ini, Sop
Duran Duren belum memiliki mitra. Namun, kata Wahyu, ada 10 mitra yang
sudah tanda tangan kontrak. "Bahkan, sebenarnya sudah ada 50 calon mitra
yang berminat. Tapi yang sudah pasti baru 10 mitra," tuturnya. Wahyu
menyatakan tidak memiliki gerai pusat. Pasalnya, pihaknya hanyak fokus
memasok bahan baku untuk mitra usahanya.
Untuk kemitraan, Sop Duran Duren menawarkan tiga paket investasi,
yaitu pertama, paket hemat senilai Rp 4,9 juta, kedua paket simply
seharga Rp 6,9 juta, dan ketiga paket outdoor senilai Rp 8,9 juta.
Dengan investasi tersebut, mitra akan mendapat perlengkapan lengkap,
seragam, pelatihan, banner, spanduk, bahan baku awal 100 porsi durian
beku, 5 kg gula cair, 2 kaleng susu, 1 kg keju, cup, serta plastik.
Yang membedakan, pada paket hemat, mitra tidak mendapatkan booth.
Sementara paket simply mendapat booth, sedangkan paket outdoor
mendapatkan booth dengan ukuran yang lebih besar.
Sop Duran Duren menawarkan 15 menu dengan lima taburan rasa, seperti
stroberi, keju, kelapa, kacang hijau, dan brownis. Harga satu porsi sop
durian dibanderol seharga minimal Rp 12.000 per cup. “Namun, harga tetap
bisa disesuaikan dengan lokasi jualan,” kata Wahyu.
Dengan estimasi penjualan 30 cup per hari di dalam mal, mitra akan
meraup omzet sebesar Rp 8,9 juta. Sedangkan untuk lokasi di luar ruangan
dengan estimasi penjualan 60 cup per hari akan meraup omzet Rp 9 juta.
Wahyu menghitung, laba bersih sebesar 20% dari omzet per bulan. Jika
itu tercapai, mitra bisa balik modal sekitar dua bulan untuk paket di
dalam mal dan tiga bulan untuk di luar mal.
Wahyu tidak memungut biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan
baku durian, gula cair, dan plastik dari pusat. “Minimal pembelian bahan
baku Rp 500.000 sekali belanja,” kata Wahyu.
Wahyu optimistis, Sop Duran Duren akan terus berkembang. Pasalnya,
baru beberapa minggu menawarkan kemitraan, pihaknya sudah ada 10 mitra
yang bergabung. Hingga akhir tahun, Wahyu menargetkan bisa menggandeng
50 mitra. Anda tertarik mencoba? (bn/kontan)
sumber : Bisnis Sop Duren, Modalnya Kurang Dari Rp 5 Juta
Baca selengkapnya di --> Bisnis Sop Duren, Modalnya Kurang Dari Rp 5 Juta
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment