Wednesday 23 July 2014

kamis-commerce-17juli

Asosiasi Ecommerce Indonesia atau idEA kembali menggelar Kamis Commerce pada 17 Juli lalu di Decanter Wine House, Plaza Kuningan, Jakarta. Pada Kamis Commerce ini, tema yang dibahas adalah "Slow Website Are Bad Business!", dan menampilkan pembicara-pembicara menarik seperti Aulia Marinto dari Blanja.com, kemudian dilanjutkan oleh Juli Chandra dari Telin, dan Natali Ardianto dari Tiket.com.

Aulia Marinto membuka sharing best practices dengan menceritakan tentang conversion rate yang berkaitan dengan speed. Menurutnya, secara umum conversion rate adalah ujung dari segala usaha yang dilakukan oleh pebisnis. Jika bergerak dibidang internet, conversion rate-nya adalah prosentase yang tinggi dari sekadar visitor biasa berubah menjadi apapun goal yang diinginkan, misalnya menjadi member, menjadi buyer, atau hanya sekadar visitor saja, apapun itu.

Aulia juga menambahkan, tentunya banyak hal yang berkaitan dengan conversion rate, dan yang paling penting menurut Aulia adalah conversion rate tidak bisa lepas dari infrastruktur. Infrastruktur di sini yang dimaksudkan adalah kecepatan website/speed. Ada beberapa riset yang mengatakan, tanpa speed yang bagus, orang-orang akan pergi. Orang-orang akan malas menunggu sebuah website untuk muncul/terbuka, karena di zaman sekarang ini segalanya serba cepat.

Tren kecepatan sebuah website pada saat ini adalah 2 detik. Lebih dari 2 detik, conversion rate akan berkurang dan jika makin lambat lagi akan hilang. Selain itu, first impression juga akan sangat mempengaruhi conversion. Ada istilah yang mengatakan "You usually never get a second chance to make a first impression," sehingga kalau first impression-nya tidak mengena pada pengunjung, sulit untuk membuat mereka kembali lagi untuk mengakses website kita.

Terkait dengan infrastruktur ini, Juli Chandra dari Telin menjelaskan tentang apa sih yang membuat pengunjung datang ke website kita?

Website ibarat etalase, dan konten adalah barangnya. Etalase sudah bagus tapi barangnya biasa, tidak unik atau kebalikannya, barangnya unik dan murah, tapi etalasenya tidak menarik. Orang-orang akan enggan untuk berkunjung, sehingga dua hal ini harus seimbang.

Hal yang kedua adalah website speed. Ibarat sebuah toko yang bagus, tapi pelayanannya lambat, atau antrian dikasir panjang dan lama, orang akan jenuh dan malas untuk menunggu sehingga pelanggan akan pergi. Sama seperti website. Kalau websitenya diakses sangat lambat, maka orang akan keburu pergi sebelum melihat isi website kita.

Sehingga kecepatan website akan berpengaruh pada sales. Departemen IT harus bekerja keras untuk tricking, bagaimana supaya websitenya cepat dengan konten yang rich. Entah picture size-nya harus di compress, dan lain-lain. Tren page load saat ini adalah 2Mbps, kata Juli.

Berbicara tentang kecepatan, network ibarat pipa dan konten ibarat air, kita menyalurkan air melalui pipa yang besar, air akan mengalir lebih cepat. Tapi dengan besaran pipa yang sama, dengan jarak aliran yang lebih dekat, misal dari 100 KM menjadi 10 KM, tentu debitnya akan menjadi lebih besar, sehingga kalau diibaratkan dengan internet, maka dalam 1 detik akan mendapatkan konten yang jauh lebih banyak dari pada jarak yang lebih jauh.

Sehingga kecepatan website bisa dipengaruhi oleh jarak. Selain itu ada 2 faktor lain, yaitu resource limited dan network limited. Resource limited misal prosesornya sudah tua, memorynya sudah penuh, dll. Network limited adalah masalah jaringan internetnya lambat atau cepat.

Solusi yang ditawarkan oleh Juli Chandra adalah CDN, yaitu Content Delivery Network. Indonesia adalah big market, tapi hanya sebagai objek, dimana menghabiskan uang untuk market sendiri, membayar untuk perusahaan asing dan uang tersebut larinya ke luar negeri pula, bukan untuk Indonesia. Sehingga Telin dari Telkom menawarkan solusi yaitu Indonesia CDN Solution. Kenapa Indonesia? Karena Indonesia CDN Solution bercita-cita ingin menjadi raja di Negara sendiri dibidang internet. Indonesia CDN Solution bukan hanya ingin sekadar jualan, tapi juga meningkatkan level performance dari internet user Indonesia.

credit: @louiciano

credit: @louiciano

Taruh Server di Indonesia atau di Singapura?

Masalah infrastruktur ini ternyata dialami oleh Natali Ardianto dari Tiket.com. Berawal dari perusahaannya yang pertama, yaitu Urbanesia.com hingga perusahaannya yang sekarang adalah Tiket.com, ia mengalami masalah pada infrastruktur yang ada di Indonesia.

Bagi Natali, meletakkan server di Indonesia adalah masalah yang sangat sangat besar, untuk saat ini. Karena menurut pengalaman Natali saat menjalani urbanesia.com pada tahun 2008, harga bandwith di Indonesia yaitu 3,5juta/Mbps. Ia menggunakan bandwith 2Mbps per bulan untuk bandwith internasional. Dan 2Mbps itu selalu penuh diambil oleh Googlebot, yaitu web crawling google untuk mengecek SEO.

Yang jadi pertanyaan, seberapa penting sih SEO?

Natali mengatakan, "Kalau yang udah ngejalanin SEO pasti tau lah keampuhan SEO, dari pada menggunakan SEM yang mahal sekali."

Kembali lagi mengenai server, saat ini Natali menjalankan perusahaan barunya bernama Tiket.com, saat traffic sedang peak-peaknya, bandwith yang digunakan mencapai 59Mbps. Bisa dibayangkan berapa biaya yang dikeluarkan oleh Tiket.com hanya untuk bandwith kalau meletakkan server di Indonesia. Akhirnya, Natali meletakkan server Tiket.com di Singapura dengan biaya yang jauh lebih murah. Softlayer misalnya, 100Mbps itu gratis, upgrade 1GB hanya 20 dollar.

"Mau pilih yang mana? 3,5juta atau 20 dollar?" tanyanya kepada audience.

Sehingga, salah satu strategi untuk mempercepat website adalah dengan menentukan lokasi. Namun, bagi Natali buat apa website super cepat, kalau SEO nya "membleh"? Tidak akan ada yang akses. Itu berarti harus menggunakan SEM (Google Adwords) atau promotion lainnya yang sangat costly.

Baca Juga

@Rpxexpress, One Stop Logistic Company Yang Bisa Memenuhi Semua Kebutuhan Dalam Pengiriman Barang Anda

Overview Ecommerce Indonesia dan Belajar Bagaimana Toko Online Berpikir Strategis Di Event #KopdarOlShop

 

 

 



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Kamis Commerce @EcommerceID : Sharing Tentang Slow Website dan Pengaruhnya pada Conversion Rate

Baca selengkapnya di --> Kamis Commerce @EcommerceID : Sharing Tentang Slow Website dan Pengaruhnya pada Conversion Rate



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment