Kita sering mendengar atau bahkan sering melakukan persentasi di depan rekan kerja, atasan, ataupun klien. Persentasi menjadi sarana penyampaian materi secara formal kepada orang lain. Itu sebabnya kita dituntut untuk terus prima dan mampu menyampaikan materi dengan baik, tujuannya agar mampu dengan mudah dimengerti audiens dan juga memberikan umpan balik kepada diri kita sendiri. Tapi tidak jarang suatu kegiatan persentasi akan memiliki kebiasaan buruk yang dilakukan oleh pemateri. Ini tentu saja akan merusak persentasi dan penyampaian materi itu sendiri. Lalu apa saja kebiasaan buruk itu?
1. Dimulai dengan permintaan maaf
Merendah bukan berarti harus selalu meminta maaf terlebih saat harus melakukan persentas di hadapan orang banyak. Saat Anda memiliki kesalahan dalam persentasi Anda, seperti bahan yang tidak siap, peralatan yang tidak mendukung atau apapun itu, usahakan untuk tetap tenang dan lakukan persentasi sebagaimana mestinya. Permintaan maaf didepan akan mempengaruhi persentasi Anda selanjutnya.
Mengapa minta maaf yang sejatinya adalah kalimat terbaik untuk menjalin hubungan dengan orang lain tidak dianjurkan? Karena permintaan maaf cenderung pada penetapan nada negatif yang dapat mempengaruhi seluruh persentasi Anda. Anda akan terlihat seperti banyak salah dan tidak profesional. Lalu bagaimana mengatasinya? Saat memang ada masalah ketika Anda ingin memulai, maka cobalah untuk terus melanjutkan persentasi seolah tidak ada yang salah. Ini membuat Anda terlihat bijaksana dibawah tekanan yang sebenarnya ada namun mampu Anda kendalikan.
2. Meminta waktu tambahan
Terkadang, saking asyiknya mempresentasikan materi kepada rekan bisnis, atasan atau klien kita melalaikan ada batas waktu yang diberikan. Tidak jarang ini membuat kita akan meminta waktu tambahan untuk menyelesaikan persentasi kita. Mengapa ini termasuk kesalahan? Karena waktu yang diberikan oleh moderator untuk mempresentasikan materi sudah diperhitungkan beserta pertanyaan nantinya. Namun jika persentasi kita terlalu panjang dan memaksa untuk meminta tambahan waktu, maka itu akan terlihat tidak profesional. Kita juga tidak bisa memastikan audiens akan terus mendengarkan tanpa merasa bosan saat persentasi kita terlalu panjang.
3. Mempercepat waktu slide
Saat waktu persentasi sudah berada pada batasnya, terkadang kita memaksa untuk mempercepat tampilan slide persentasi kita. Menjelaskan seadanya dan berharap audiens mampu mengerti dengan mudah. Tentu itu hal yang buruk. Siapa yang suka jika disuguhkan persentasi yang terkesan tidak siap atau tergesah – gesah. Materi tidak akan tersampaikan dengan benar dan tentu saja akan membuat audiens malas untuk melanjutkan ke sesi berikutnya. Ini berkaitan lagi dengan management waktu persentasi yang kita buat sendiri. Penting bagi kita untuk bisa mengatur waktu antara menampilkan slide dengan penjelasan diri sendiri.
4. Memberikan alasan kepada audiens
Kesiapan dalam mempresentasikan suatu materi dapat kita lihat dari bagaimana pemateri menyampaikan persentasinya. Jika materi mereka memang tidak siap, tidak seharusnya alasan ketidaksiapan itu muncul dari pemateri. Mengapa ini menjadi kesalahan? Karena saat Anda menyampaikan alasan, itu dianggap sebagai suatu kegagalan dalam mempersiapkan persentasi tersebut. Kita juga tidak akan tahu apakah audiens mau mendengar keluhan kita yang jelas terlihat tidak profesional. Jika Anda mempresentasikan materi kepada klien besar, pantang bagi Anda mengucapkan alasan ketidaksiapan Anda. Siap tidak siap, Anda harus mempresentasikan materi dengan tepat.
5. Lebih banyak membaca
Kebiasaan buruk pemateri dalam mempresentasikan materi mereka adalah terlalu banyak membaca bagian per bagian yang ada pada slide dan membelakangi audiens. Sekalipun materi sudah dimunculkan pada slide, tidak seharusnya pemateri banyak membaca. Pemateri harus mampu menjelaskan isi slide lebih luas lagi. Bukan hanya membaca, tapi lebih menjelaskan sehingga membuat audiens lebih mengerti daripada membaca.
6. Berbicara terlalu cepat
Gugup memang perasaan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan persentasi di depan banyak orang. Tapi kemampuan kita dalam mengelola emosi akan menjadi hal yang penting disini. Salah satu yang paling terlihat adalah kemampuan kita dalam mengendalikan rasa gugup saat mulai berbicara di depan banyak orang. Gugup tidak seharusnya membuat konsentrasi kita menjadi hancur. Ketenangan dan kelancaran berbicara akan mempengaruhi jalannya persentasi. Kita tidak bisa dan tidak boleh berbicara dengan nada yang tinggi dan frekuensi yang cepat. Tetap tenang dan santai adalah cara untuk membuat Anda lebih mudah dalam mengkomunikasikan materi kepada audiens.
Selamat mencoba :)
Baca juga:
20 Tips Lancar Public Speaking
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Seorang Public Speaker
sumber : Media Bisnis Online Indonesia
Baca selengkapnya di --> Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Persentasi Anda
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment