Monday, 9 June 2014

Menjadi seorang enterpreneur tidak harus menunggu memiliki ilmu dan pengalaman sebelumnya. Dari yang hanya mimpi, Moris Priyandono(26) yang sebelumnya merupakan seorang pegawai swasta di perusahaan besar yang sudah memiliki gaji dan penghidupan yang mencukupi, kini ia memilih jalan hidup yang jelas berbeda. Menjadi seorang enterpreneur adalah pilihan yang sempat ia sesali, karena ia tidak memulainya lebih awal. Namun saat ini ia membuktikan bahwa kerja keras dan mimpi yang besar mampu membawanya sukses menjadi seorang enterpreneur online. Melalui bisnis Lukisanbatik.com, ia bukan hanya menjual, tetapi juga ikut melestarikan warisan budaya Indonesia, yaitu Batik.

Selamat sore Pak. Bisa diceritakan terlebih dahulu apa latar belakang Bapak menjadi seorang enterpreneur ini?

Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin berbisnis, tetapi mindset karyawan selalu mengalahkan keberanian saya. Beberapa tahun lalu, Kaskus meluncurkan sub forum UKM yang sangat menginspirasi, dari situ saya melihat bahwa usaha apapun bentuknya harus dimulai mumpung kita masih muda.

Lalu selama menjadi seorang enterpreneur ini, pengorbanan apa yang dirasa sudah pernah Anda berikan?

Tahun 2012, saya memutuskan resign dari sebuah perusahaan minyak (Cevron Phillips) di Qatar setelah bekerja disana selama 4 tahun. Teman – teman kerja di Qatar sampai ada yang mengatakan saya gila, karena menurut mereka saya yang masih muda dan punya gaji sudah lumayan, lalu untuk apa berbisnis? Saya orang termuda yang diterima di perusahaan itu sekaligus orang termuda yang resign. Gaji besar tidak mengalahkan rasa keingintahuan saya untuk mencoba berbisnis. Saya kira wajar dan manusiawi ada rasa ketakutan untuk berubah saat kita di posisi nyaman. Tetapi saya tipe risk taker bukan safe player, suka mengambil jalan yang tidak biasa seperti pernah 2x naik gunung sendirian & resign saat usia muda.

Nah, selanjutnya bisa dijelaskan tentang bisnis yang Bapak miliki saat ini?

Bisnis kami fokus menjual batik painting (lukisan batik). Kami bekerjasama dengan galeri – galeri lukisan batik di Yogyakarta untuk menjadi supplier. Sejak awal kami memang ingin fokus dalam menjual satu produk saja, bukan menjadi toko online serba ada. Toko online kami bisa diakses di www.lukisanbatik.com.

Dalam hal pemasaran kami full online. Tetapi ada beberapa lukisan kami yang dititipkan di Malioboro, tepatnya di butik Javva Batik, Sosrowijayan 13. Rata-rata pelanggan kami dari kota-kota besar, seperti Jabodetabek, Jogja, Semarang & Bandung. Saat ini sedang penjajakan ekspor dengan buyer dari India.

Lalu apa latar belakang Bapak mendirikan bisnis lukisan batik ini?

Setahun sebelum menjual lukisan batik, saya memproduksi kaos lukis batik. Kaos dilukis langsung dengan pewarna batik tanpa dicanting. Mirip kaos barong mungkin ya. Tetapi ternyata kurang efektif dan menyita banyak waktu dan sekarang sudah tidak buat kaos lukis batik lagi. Kemudian beralih menjual lukisan batik yang ternyata lebih prospek.

Dalam menjual produk kami yang secara online ini, antara kualitas dengan harga jual dapat ditekan karena kita tidak perlu menyewa toko. Ibaratnya, ketika kita membeli barang di mall, sebenarnya kita tidak hanya membayar produknya saja tetapi juga ikut menanggung biaya sewa toko & listrik mereka.

Menurut Bapak, apa yang membedakan bisnis Bapak ini dengan bisnis lukisan batik lainnya?

Penjual lukisan sudah banyak, tetapi rata – rata adalah lukisan kanvas dengan cat minyak. Penjual batik juga banyak dan rata – rata adalah batik fashion. Disini kami melihat celah bahwa penjual lukisan batik online masih sangat sedikit bahkan bisa dibilang hanya kami yang benar – benar serius dan fokus di ranah batik painting secara online. Itu sebabnya saya rasa bisnis kami berbeda dari bisnis sejenis lainnya.

Selama menjalani bisnis ini, prestasi apa yang sudah pernah Anda raih?

Jujur, penghargaan saat ini belum ada karena toko online lukisan batik saya baru running 7 bulan, tetapi semakin hari penjualan kami semakin baik. Kami mendapatkan apresiasi tinggi dari orang Indonesia yang tinggal di luar negeri. Ada orang Indonesia yang tinggal di New York pesan ke kita, mungkin disana barang handmade lebih dihargai ya. Ada juga pembeli dari Bandung yang membeli lukisan batik untuk hadiah temennya di luar negeri. Setelah batik Indonesia mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan dunia pada 2 Oktober 2009, kami berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia melalui produk batik lukis.

Wah hebat sekali Pak, bukan hanya berbisnis tapi juga mengemban misi yang mulia. Lalu apa saja tantangan yang pernah Anda alami selama menjalani bisnis ini?

Beberapa masyarakat Indonesia menurut saya masih kurang menghargai produk handmade, beda dengan diluar negeri. Orang Indonesia juga tidak familiar dengan chart di toko online padahal fasilitas sudah ada, mereka lebih suka belanja via SMS atau BBM. Untuk itu selain menjual kita juga mengedukasi.

Apanih rencana kedepannya untuk mengembangkan bisnis Bapak ini?

Kami saat ini fokus memperkuat brand image untuk menjadi toko online lukisan batik no.1 di Indonesia. Kami juga membuka peluang bermitra dengan butik – butik batik di Indonesia. Target yang sedang kami kejar yaitu bisa menjual 500 produk/bulan.

Siapa yang menjadi motivator Anda dalam berbisnis ini Pak?

Nabi Muhammad SAW, beliau juga seorang pebisnis handal dan jujur. Beliau mengajarkan kita untuk menghindar dari riba, berbisnis dengan etika tinggi dan penuh keberkahan tidak sekadar mencari untung. Wa ahallallohu wal bai'a wa harromarribaa ("Allah swt menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." QS 2:275).

Adakah saran yang ingin Bapak sampaikan kepada pebisnis dan pembaca Mebiso lainnya?

Saya memulai usaha saat usia 24, menurut saya itu sudah terlambat, harusnya sudah sejak SMA dulu memulai usaha. Di dalam bisnis, kegagalan itu seperti sudah satu paket. Semakin dilatih sejak dini, semakin siap mental kita. Gajah bukan tak sanggup mematahkan rantai kakinya, tetapi sejak kecil ia dilatih berpikir bahwa itu mustahil.

Nah yang terakhir, jika Bapak ingin berbagi tips seputar bisnis online, Bapak bisa sampaikan disini.

Bisnis online yang beretika yaitu "yang Anda jual adalah yang pembeli lihat". Saat ini masih banyak toko online yang produk gambarnya comotan dari Google. Selain itu didalam sebuah toko online, harga harus tertera jelas, tidak absurd seperti "kalo tertarik PM ya". Sekian.

Wah, terimakasih Banyak Pak sudah mau meluangkan waktunya untuk berbagi cerita dan tips bersama Mebiso. Semoga Lukisanbatik tetap dan selalu sukses ya Pak. :)



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Media Bisnis Online Indonesia

Baca selengkapnya di --> Menjadi Enterpreneur Online adalah Jalan Sukses yang Dipilih Moris Priyandono Melalui Lukisanbatik.com



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment