Sunday 29 June 2014


Jepang merupakan salah satu negara di Asia dengan kemajuan ekonomi
yang sangat pesat. Meskipun Jepang pernah mengalami kekalahan di Perang
Dunia II tahun 1945 atas dibomnya kota Hiroshima dan Nagasaki, namun
tetap bisa bangkit dan berkembang menjadi negara yang maju.



Bahkan, sekarang Jepang menjadi salah satu negara yang diperhitungkan
di dunia. Kemajuan teknologi Jepang menghasilkan produk yang canggih
dan bernilai tambah tinggi. Bahkan produk teknologi Jepang di Indonesia
sangat mendominasi dan bisa ditemui dengan mudah.



Lalu apa kira-kira yang membuat Jepang bisa maju? Menurut buku
Rahasia Bisnis Orang Jepang karya Ann Wan Seng yang dikutip
detikFinance, Selasa (28/01/2014) ada beberapa sebab yang membuat negara
Jepang bisa maju dan menjadi pelopor teknologi hingga saat ini.



Watak



Masyarakat Jepang dikenal sebagai orang kejam dan tamak. Hal itu
sebenarnya bukannlah kepribadian bangsa Jepang seutuhnya. Mereka hanya
ingin berusaha mewujudkan keinginannya untuk menjadi negara penguasa di
dunia.



Kepribadian bangsa Jepang yang sebenarnya adalah bangsa yang bekerja
keras untuk mewujudkan segala keinginannya. Mereka tidak menjadikan
halangan sebagai sesuatu yang ditakuti, tetapi penghalang itu dijadikan
sebagai tantangan dan memacu Jepang untuk menjadi lebih baik lagi.
Meskipun terhalang dengan kondisi budaya dan kondisi fisik yang tidak
memungkinkan, bangsa Jepang tetap maju dan pantang menyerah.



Itu semua diwujudkan dengan usaha yang pantang menyerah, disiplin
keras, dan semangat kerja keras yang turun temurun. Bangsa Jepang tidak
kenyerah pada kesusahan. Malah kesusuhan itu dianggap sebagai tantangan
menuju suatu kesuksesan. Mereka sangat menjunjung tinggi harkat dan
martabat negaranya.



Kebangkitan Jepang



Jepang merupakan salah satu negara di Asia yang kondisi
perekonomiannya menyamai perekonomian Amerika. Padahal, Jepang baru saja
mengalami keterpurukan saat peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki
1945. Namun, Jepang cepat bangkit dan mengembangkan dirinya dari
keadaan ekonomi yang terpuruk. Jepang sudah menjadi salah setu negara
yang berpengaruh di dunia.



Awal kebangkitannya, produk Jepang dianggap paling rendah. Sekarang,
produk Jepang sudah bisa disejajarkan dengan produk-produk berkualitas
buatan Eropa dan Amerika. Negara yang dikenal sebagai negara matahari
terbit ini juga dikenal sebagai negara pengendali industri.



Kemajuan negara Jepang dapat kita kihat dari tingginya pendapatan per
kapita dan taraf hidup negara ini yang menempati posisi kedua negara di
dunia setelah Swiss.



Kondisi Ekonomi Stabil



Kondisi perekonomian Jepang relatif stabil dibandingkan dangan
negara-negara lainnya di dunia. Selain itu, angka pengangguran di Jepang
sangat rendah. Hal itu disebabkan karena tingginya kualitas sumber daya
manusia di Jepang. Bangsa Jepang sangat menghargai pendidikan dan
kesehatan. Oleh sebab itu, negara Jepang dinobatkan sebagai pemenang
dalam kategori pendidikan dan kesehatan. Untuk stabilkan ekonominya,
Jepang memiliki simpanan dana yang besar di luar negeri.



Kondisi Alam



Meskipun kondisi alam Jepang tidak memungkinkan untuk bertani, tetapi
masyarakat tetap memaksimalkan penggunaan tanah. Karena penggunaan
tanah di Jepang sangat tinggi dan ketat. Mereka menanam padi di halaman
rumah mereka. Mereka tidak membiarkan sejengkal tanah pun menjadi
sia-sia.



Jepang tidak memiliki sumber daya alam sendiri. Jepang selalu
mengimpor barang-barang alam dari penghasil terbesarnya. Namun begitu,
Jepang memiliki hasil pertanian tertinggi di dunia.



Terampil dan Ulet



Kecekatan, keahlian, dan kecepatan dikenal ciri pekerja-pekerja
Jepang. Karena itu tidak mengherankan jika perekonomian Jepang bisa
tumbuh dengan pesat.



Seorang pekerja di Jepang mampu melakukan pekerjaan lima orang
pekerja di negara lain. Oleh karena itu, harga unuk seorang pekerja
Jepang jauh lebih mahal dibandinakan negara lainnya. Mereka tidak banyak
bicara dalam bekerja. Bagi mereka sangatlah penting mempersiapkan tugas
yang diberikan secara maksimal.



Jika ada negara yang ingin menjadi seperti Jepang, maka negara itu
harus punya pekerja yang mampu mengerjakan berbagai pekerjaan dalam
waktu yang sama. Selain itu, pekerja Jepang tidak terlalu pusing dengan
bayaran. Mereka rela tidak dibayar untuk lembur.



Organisasi Bisnis



Sifat keorganisasian di Jepang sangat bagus. Karena lebih
mementingkan kerja sama kelompok dari pribadi. Perundingan dan
pembicaraan dapat menghasilkan hasil baik.



Setiap anggota organisasi baik tingkat bawah sampai tingkat atas
memiliki peranan dan kewajiban yang sama. Tidak ada pembedanya. Bahkan
antara yang satu dengan yang lain saling melengkapi.



Dalam organisasi Barat, terdapat jurang pemisah antara atasan dengan
bawahan. Sehingga tidak jarang terjadi masalah komunikasi di antara
mereka. Untuk bertemu dengan atasan harus membuat janji terlebih dahulu.



Di Jepang, banyak pimpinan perusahaan yang berasal dari golongan
bawah dan mengalami kenaikan secara perlahan. Oleh karena itu antara
pimpinan dan bawahan lebih akrab dibanding dengan pimpinan AS.



Kenaikan pangkat itu disesuaikan dengan prestasi, hasil, kemampuan,
sikap terhadap pekerjaan, pengalaman, serta kemampuan dia dalam
berorganisasi,. Sehingga para bawahan cenderung setia dengan
pimpinannya, karena pekerja telah menjalin hubungan yang sangat baik
dengan pimpinan perusahaan.



Pimpinan tidak akan merasa malu untuk meminta bantuan kepada
karyawannya, bahkan pimpinan perusahaan tersebut selalu menghargai
karyawannya. Dengan begitu, antara pimpinan dan karyawan akan saling
terbuka.



Hal ini akan mengurangi terjadinya konflik di antara mereka. Tim
merupakan fondasi dasar dalam organisasi usaha Jepang. Melalui tim kerja
yang harmonis, hubungan yang baik akan terjalin sehingga motivasi dan
semangat dalam bekerja dapat ditingkatkan. (bn/detik.com)




Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : 6 Faktor Pendukung Keberhasilan Bisnis yang Patut Ditiru Dari Orang Jepang

Baca selengkapnya di --> 6 Faktor Pendukung Keberhasilan Bisnis yang Patut Ditiru Dari Orang Jepang



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment