Sunday 12 January 2014

Path adalah aplikasi jejaring sosial pada smartphone yang sekilas memiliki fungsi seperti facebook. Path  berasal dari San Fransisco, California. Seperti halnya facebook, path bisa menjadi tempat berbagi pesan, video, musik dan juga gambar. Pengguna path kebanyakan adalah anak muda, terlebih perempuan. Yang membedakan path dengan facebook adalah kontaknya (teman dalam path). Kalau di facebook kita bisa memiliki teman sampai ribuan, di path tidak memperbolehkan hal itu, karena kontak di path dibatasi hanya sampai 150 orang saja, sehingga path juga sering disebut Private Sosial Network, dimana koneksi antar penggunanya difokuskan kepada orang yang benar-benar dikenal saja. Beberapa hari yang lalu, perusahaan Bakrie di bawah bendera Bakrie Global Group menginvestasikan dana segar sebesar $25 juta atau sekitar Rp. 300 Miliar untuk Path seri C. Invetasi ini banyak menuai pro dan kontra, terlebih dari pengguna jejaring sosial lain seperti twitter.

Banyak kicauan pengguna twiiter yang bernada negatif terhadap investasi Bakrie di Path ini. Ada yang ingin Bakrie menyelesaikan tuntas masalah lumpur lapindo terlebih dulu, ada yang iseng edit screen path menjadi warna kuning, ada yang ingin uninstall path. Namun dibalik komentar negatif para pengguna jejaring sosial, ada juga dukungan terhadap langkah Bakrie ini.

Menurut CEO Path, Dave Morin, pihaknya memang sedang mencari investor dari Asia Tenggara, karena penggunaan Path di kawasan ini mengalami peningkatan, terlebih Indonesia. 

Sedangkan dari CEO Bakrie Group sendiri, Anindya Bakrie, yang tak lain adalah putra sulung Aburizal Bakrie (Ical Bakrie), mengungkapkan bahwa pihaknya sangat bahagia dapat bergabung dengan Path. "Dengan tim manajemen yang solid dan rencana bisnis yang bagus, Path akan terus  menghubungkan banyak orang Indonesia secara personal, bermakna, dan produktif." seperti yang dilansir Recode.net pada hari Sabtu, 11 Januari 2014 kemarin. Menurut Anindya Bakrie, pihaknya sangat tertantang untuk berinvestasi di Path yang pada tahun 2011 kemarin meraup keuntungan sebesar $10 juta setelah dilaunching pada November 2010.

Dilain pihak, menurut Analis PT Millenimum Danatama Sekuritas, Probo Sudjono, langkah Bakrie dalam berinvestasi di Path merupakan suatu gebrakan yang beresiko tinggi. Istilahnya high return, high risk. Meskipun keutungannya besa, namun juga beresiko besar. Menurut Probo, Pertumbuhan pengguna Path di Indonesia tak bisa dijadikan patokan tunggal dalam investasi ini. Seharusnya ada pertimbangan lain lagi yang lebih mendalam. Sifat media sosial yang gratisan akan membuat penggunanya mudah beralih jika media sosial yang dipakainya tak memiliki inovasi tertentu yang menarik.

Ada juga pihak yang menilai kalau langkah Bakrie Group membeli saham di Path adalah sebuah manuver politik jelang pemilu 2014. Namun hal itu segera ditepis oleh Ketua DPP Partai Golkar, Rambe Kamarulzaman. Menurutnya, investasi Aburizal Bakrie yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Golkar di Path adalah murni bisnis. Investasi itu tak ada kaitannya dengan agenda politik ataupun manuver politik jelang pemilu 2014.

Berlangganan artikel via email!

Follow us!

Kalau kamu suka dengan artikel " Perusahaan Bakrie Membeli Saham Path Seharga $25 juta " di atas, kamu bisa membaginya dengan teman facebook, twitter ataupun teman online kamu yang lainnya. Caranya dengan menekan tombol di bawah ini.

Artikel Terkait Tentang Perusahaan Bakrie Membeli Saham Path Seharga $25 juta :

Komentar Untuk Perusahaan Bakrie Membeli Saham Path Seharga $25 juta



sumber : Kumpulan Ide Bisnis

Baca selengkapnya di --> Perusahaan Bakrie Membeli Saham Path Seharga $25 juta



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment