Membangun sebuah usaha dari awal bukanlah hal yang mudah, banyak kesulitan dan rintangan yang akan terjadi. Begitupula yang dialami oleh Ibu Ari Triyanti (55), owner Dasternina.com ini mampu mengembangkan usaha rumahan yang sudah berdiri sejak Tahun 1980-an. Berikut ini adalah kisah yang dibagikan oleh Ibu Ari kepada seluruh pembaca Mebiso:
Halo Ibu Ari, Bisa diceritakan apa latar belakang pendidikan Ibu sebelum memulai bisnis ini?
Saya hanya lulusan SMA mba.
Apa latar belakang Anda ketika mulai masuk ke dunia entrepreneur?
Sejak kecil, saya sudah hobi memproduksi sesuatu dan dijual kepada tetangga atau teman. Kemudian setelah menikah, saya pernah bekerja menjadi seorang karyawan. Tetapi saat itu dalam pikiran saya, menjadi karyawan hidup begini-begini saja dan waktu akan dihabiskan dengan hanya bekerja di kantor. Akhirnya memutuskan berhenti jadi karyawan dan mulai memproduksi kue camilan dan pakaian. Satu hal yang menjadi semangat adalah walaupun tidak menempuh pendidikan tinggi (sarjana), saya harus bisa berhasil dalam pekerjaan.
Lalu pengorbanan terbesar apa yang pernah Anda lakukan untuk menjadi entrepreneur?
Berkeliling menawarkan produk dengan berjalan kaki sambil menggendong anak yang masih kecil, itulah pengorbanan yang paling saya ingat. Selain itu, karena modal kecil, semua dilakukan sambil bekerja sebagai karyawan, lalu malamnya masih menjahit dari pukul 8 malam sampai pukul 1 pagi, sehingga waktu untuk diri sendiri kurang.
Produk seperti apa yang Anda tawarkan pada bisnis ini? Ide awal pendiriannya dari mana, bagaimana anda memulai, dan sudah berdiri sejak kapan):
Produk yang kami tawarkan adalah pakaian dengan motif aplikasi bordir antara lain daster, kimono dan baby doll, yang sering disebut oleh kebanyakan orang sebagai daster Malangan.
Lalu untuk produksi daster ini sendiri, Anda mendapatkan ide dari mana?
Ide awal produksi karena dipakai sendiri dan kemudian coba ditawarkan kepada teman/saudara. Awal mulanya diproduksi sendiri, baik pemotongan kain ataupun penjahitan. Produksi pertama kali dimulai tahun 1980-an dengan skala kecil yaitu menerima pesanan rok kecil ataupun daster yang dikerjakan di rumah.
Menurut Ibu Ari sentuhan yang seperti apa yang membuat bisnis Anda ini berbeda dengan bisnis lain yang memiliki konsep serupa?
Kami mengunggulkan kualitas dengan harga yang masih terjangkau. Nyaman dipakai, tahan lama, menarik, harga murah. Siapa tidak mau produk yang seperti itu? Kami selalu jujur terhadap konsumen, produk yang kami jual dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau, apa yang diperoleh konsumen setara dengan harga yang dibayarkan. Sesuai dengan moto kami, what women want, apapun yang wanita Indonesia atau dunia inginkan, kami berikan produk Nina dengan kualitas dan harga yang terbaik.
Bagi Ibu Ari prestasi terbaik apa yang pernah diraih bisnis Anda?
Sampai saat ini, kami telah mengirim produk Nina Collection ke Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Cakupan wilayah penjualan produk akan kami kembangkan terus sampai menyebar ke seluruh Indonesia. Selain di Indonesia, produk kami telah dinikmati di beberapa negara lain, antara lain Vietnam, Hongkong dan Amerika.
Pengalaman apa yang paling berkesan selama Anda menjalankan bisnis ini?
Saat pertama kali mencoba memproduksi dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan, 1 model baju dapat laku terjual lebih dari 500 potong. Sejak saat itu, yang biasanya tiap hari hanya mampu memproduksi 6 potong, saat ini kami bisa meningkatkan jumlah produksi sampai 50 potong per hari. Konsumen yang telah membeli produk kami, merasa puas, senang dan nyaman dengan produk Nina Collection juga menjadi pengalaman berkesan tersendiri. Ada kepuasan sendiri bagi kami, apa yang kami produksi, konsumen menikmatinya dengan senang hati.
Bagaimana Anda menilai market yang ada saat ini?
Market saat ini cenderung selalu mencari produk berharga murah. Tetapi kami tetap berkomitmen menjaga kualitas produk dan selalu berinovasi menciptakan produk-produk baru dengan harga yang terjangkau. Konsumen diberi kebebasan memilih produk yang tersedia di pasaran, sesuai dengan harga dan kualitasnya.
Boleh dibilang setiap usaha atau bisnis tentu memiliki tantangan, lalu tantangan apa yang menurut Ibu paling berkesan dalam bisnis ini?
Tantangan yang kami hadapi umumnya adalah cukup susah mendapatkan karyawan yang kompeten sesuai dengan kualitas produk kami. Yang kami lakukan setiap hari adalah mendidik karyawan agar produk yang dihasilkan selalu tetap terjaga kualitasnya serta melakukan quality control yang ketat sehingga konsumen selalu memperoleh produk daster Nina yang terbaik.
Dalam mengembangkan bisnis ini, rencana ke depan yang seperti apa yang akan Anda lakukan?
Tujuan ke depan dalam waktu dekat adalah produk Nina Collection dapat dinikmati semua penduduk Indonesia. Untuk rencana jangka panjang, produk Nina Collection dapat dinikmati seluruh penduduk dunia ini.
Siapa tokoh yang menjadi motivasi Anda dalam membangun dan mengembangkan bisnis Dasternina.com ini?
Tokoh panutan tidak jauh-jauh dari lingkungan keluarga, yaitu kakek atau opa saya. Beliau buta huruf pada awalnya, tetapi belajar secara otodidak dan bekerja dengan ulet sehingga mampu mencapai posisi direktur pada perusahaannya dimana beliau bekerja dahulu. Seorang visioner yang berpikiran positif dan maju serta selalu menekankan agar jujur pada diri sendiri.
Wah hebat sekali Bu, untuk yang terakhir nih Bu, saran terbaik apa yang dapat Anda berikan seputar dunia entrepreneur?
Segera bertindak, jangan takut mencoba, tetap semangat dan jangan pernah pesimis.
Wah, terimakasih Bu Ari untuk cerita yang sangat menginspirasi. Semoga Dasternina.com akan terus dan selalu sukses ;-)
sumber : Media Bisnis Online Indonesia
Baca selengkapnya di --> Daster Malangan Buah Karya Ibu Ari Triyanti yang Mampu Menembus Pasar Internasional
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment