Sudah menjadi kodratnya kalau kaum wanita ingin selalu tampil cantik
dan bergaya. Itu sebabnya pakaian trendi, tas keren dan sepatu sesuai
tren sering ada dalam daftar belanja. Belum lagi kegemaran wanita untuk
berkumpul dan bersosialisasi di masa kini, yang membutuhkan biaya tidak
sedikit.
Setelah menjadi Ibu, wanitapun biasanya punya
cita-cita untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah terbaik,
tentunya dengan biaya tinggi. Belum lagi banyak keinginan lain yang juga
membutuhkan biaya seperti rumah, kendaraan, berlibur hingga pensiun
dengan nyaman.
“Keinginan memang tidak terbatas, padahal penghasilan terbatas, lho,” ujar Fitri Oktaviani, associate planner di ZAP Finance, partner Ngaturduit.com,
mengingatkan. “Sehingga Anda butuh strategi untuk bisa memenuhi
kebutuhan saat ini, kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan masa depan
nantinya.”
Menurut Fitri, salah satu cara untuk mempersiapkan
kebutuhan masa depan adalah dengan investasi. Kenapa investasi, dan
bukannya hanya dengan menabung?
“Karena kita butuh uang kita ikut bekerja, terutama untuk melawan inflasi dan kenaikan harga yang membuat semua hal terasa makin mahal,” tegasnya.
Dari
pengalaman Fitri, banyak wanita yang dia kenal menolak untuk
berinvestasi karena merasa hal tersebut terlalu rumit dan beresiko.
Fitri menceritakan bahwa ada seorang temannya yang beranggapan bahwa
investasi merupakan urusan para suami, sementara teman lain mengatakan
yang penting dia menabung setiap bulan, jadi nggak ada waktu untuk
memikirkan investasi.
Fitri menjelaskan bahwa menabung memang lebih mudah, tetapi uang
di tabungan ataupun deposito tidak bisa melawan inflasi. Selain itu,
sekalipun suami dan pasangan mungkin lebih mengerti tentang investasi,
tetapi wanita pun perlu memiliki investasinya sendiri dan mengerti di
mana uangnya diinvestasikan.
Agar investasi tetap simpel dan menguntungkan, kata Fitri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Ini dia:
Pilih produk investasi yang dikelola Manajer Investasi seperti Reksa Dana ataupun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).
Gunakan fasilitas installment atau debet otomatis dari bank Anda untuk membeli produk investasi tersebut setiap bulan secara rutin.
Lakukan diversifikasi investasi dengan membagi bujet investasi
Anda ke beberapa produk. Misalnya DPLK dengan pilihan agresif untuk
jangka panjang sebesar 50 persen dari bujet, dan 50 persen lagi
dibelikan reksadana pendapatan tetap untuk tujuan investasi tiga tahun
lagi.
Untuk membeli produk investasi yang lebih mahal, gunakan
rekening terpisah dan diisi setiap bulan secara disiplin hingga tercapai
jumlah yang diinginkan. Misalnya, hingga bisa membeli 10 gram emas atau
hingga jumlah cukup untuk uang muka pembelian unit apartemen idaman.
Lakukan reinvestasi. Maksudnya, jika pendapatan saat ini cukup
untuk biaya hidup, investasikan pendapatan dari investasi lain,
misalnya bunga deposito, atau hasil sewa rumah, ke produk investasi
yang berbeda.
Kumpulkan semua laporan investasi dan periksalah minimal setahun sekali agar Anda tahu apakah arah investasi sudah benar atau perlu diubah
sumber : Investasi yang Tepat Bagi Para Wanita
Baca selengkapnya di --> Investasi yang Tepat Bagi Para Wanita
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment