Wednesday, 3 September 2014

Mengejutkan, Menurut Peneliti Tak Ada Ancaman Pemanasan Global – Ketika selama ini para ilmuwan gencar mengatakan tentang betapa buruknya dampak pemanasan global yang selalu mengalami peningkatan selama bertahun-tahun. Namun ternyata yang mengejutkan, hal tersebut di sangkal oleh para peneliti dalam sebuah penelitian berikut ini.

Berdasarkan sebuah studi yang baru baru ini dilakukan, menyatakan bahwa suhu bumi tetap konstan selama 19 tahun terakhir dan tidak ada lonjakan suhu bumi yang berarti dan patut dikhawatirkan. Pernyataan ini tentu bertolak belakang dengan banyaknya pernyataan yang menjelaskan tentang peningkatan suhu bumi secara global akhir akhir ini.

Dikutip dari Daily Mail, Kamis 4 September 2014, studi yang dilakukan oleh pakar ekonomi yaitu Profesor Ross McKitrick dari Universitas Guelph, Kanada, yang mempelajari daratan dan suhu lautan melihat sejarah tren mengenai pemanasan global.

Ia menggunakan HadCRUT4 (Data Temperatur), sebuah catatan bulanan pembacaan suhu yang dilihat sejak tahun 1850.

HadCRUT4 merupakan buatan Hadley Centre dari Met Office Inggris dan Univeristy of East Anglia Climatic Research Unit. Catatan tersebut, merupakan gabungan suhu pada permukaan laut, dengan suhu yang ada di permukaan tanah sehingga akan diketahui variasi dan anomalinya.

Kemudian, Prof. McKitrick, membandingkan HadCRUT4 dengan yang dihasilkan oleh satelit Remote Sensing Systems (RSS), yang telah mengukur suhu udara sejak 1979.

Setelah membandingkannya, ia kemudian menyimpulkan bahwasanya pemanasan global yang selama ini dikatakan meningkat, ternyata terjadi hiatus, atau jeda selama 19 tahun terakhir.

Temuan ini lebih panjang, dengan laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang menunjukkan jeda selama 15 tahun.

Sejak tahun 1990, kadar karbon dioksida di atmosfer telah meningkat 13 persen dari 354 ppm menjadi 400 ppm. Melihat hal tersebut, Prof. McKitrick mengatakan bahwa seharusnya bumi mengalami efek pemanasan tersebut.

Beberapa orang melihat kontradiksi tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai dampak perubahan iklim, atau potensi bahaya yang disebabkan oleh gas rumah kaca, atau mengenai keabsahan model iklim tersebut.

Sementara itu, para peneliti mencari tahun penyebab hiatus selama beberapa tahun terakhir. Profesor Ka-Kit Tung dari Universitas Washington, Amerika Serikat, mengatakan hiatus panas berada jauh di kedalaman laut. Ia yakin, pergeseran dalam salinitas di Atlantik Utara membuat asin dan padat, sehingga diyakini telah memicu efeknya.

Sedangkan studi yang lain yaitu ETH Zurich menyimpulkan setidaknya ada dua faktor penting mengenai hiatus ini, yakni mereka mengklaim bahwa itu merupakan dampak dari fenomena cuaca El Nino dan La Nina di Pasifik. Selain itu, mereka menyatakan radiasi dari matahari diperkirakan telah lemah beberapa tahun terakhir.

Hiatus menjadi misteri yang ingin diungkap oleh para peneliti. Bahkan, telah banyak teori yang menjelaskan pemanasan global hiatus tersebut.

“Setiap minggu ada penjelasan terbaru dari hiatus. Banyak yang menyatakan sebelum-sebelumnya fokus pada gejala di permukaan bumi, di mana kita melihat banyak fenomena yang berbeda dan terkait,” kata Prof. Tung.

Mengenai temuannya, Prof. McKitrick mengatakan secara keseluruhan dalam laporan IPCC mengenai keberadaan hiatus, penelitiannya perlu ditingkatkan lagi agar lebih bisa dipahami. (Vivanews)



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress | rfid blocking wallet sleeves


sumber : Mengejutkan, Menurut Peneliti Tak Ada Ancaman Pemanasan Global

Baca selengkapnya di --> Mengejutkan, Menurut Peneliti Tak Ada Ancaman Pemanasan Global



Share Artikel ini! »»

0 comments:

Post a Comment