Meski pasar AMDK ramai oleh banyak pemain, nyatanya Cleo tetap optimistis meneguk segarnya bisnis ini. Konsistensi pada kualitas menjadi kunci utama.
Muncul banyak perusahaan yang meluncurkan produk air minum dalam kemasan (AMDK). Ya, peluang bisnis penjualan AMDK memang masih terbuka lebar, meskipun di kategori ini telah ada banyak pemain—mulai dari pemain lokal hingga nasional.
Salah satu perusahaan yang merangsek masuk adalah PT Sariguna Primatirta dengan mengusung brand “Cleo”. “Cleo sendiri mengambil segmen market di kelas middle up, yang merupakan celah untuk kategori ini. Produk AMDK yang ada di pasar sekarang cenderung menyasar segmen middle low sementara di segmen middle up hanya ada beberapa pemain yang dikenal oleh masyarakat. Untuk itu, kami menerobos dengan produk yang lebih inovatif,” ujar Toto Sucartono, Sales & Marketing Director PT Sariguna Primatirta.
Dia menjelaskan, Cleo memiliki diferensiasi dibanding air minum dalam kemasan lainnya. Tak heran jika Cleo pun diklaim memberikan manfaat menyegarkan tubuh karena sel-sel tubuh dapat lebih cepat menyerap nutrisi secara menyeluruh. Selain itu, kandungan oksigen air murni Cleo seimbang dan stabil sehingga jika tutup botol atau galon dibuka, oksigen tak akan menguap. Kemasan galonnya sendiri terbuat dari biji plastik murni 100% dan BPA free tanpa ada kandungan Bisphenol A yang berbahaya bagi kesehatan.
Lebih rinci, Toto mengatakan bahwa Cleo pun diproses melalui proses hiperfiltrasi atau reverse osmosis sehingga bebas mineral anorganik. Dia memastikan, sistem penyaringan yang canggih, begitu juga dengan kemasan, menjadi alasan jelas bagi Cleo untuk masuk ke positioning middle up. Ini bisa dilihat juga melalui harga yang dipatok; jauh lebih tinggi dibanding brand lain di pasaran saat ini.
Cleo pun memiliki banyak varian kemasan dan terbagi ke dalam beberapa kategori, antara lain Cleo Classic yang terdiri dari kemasan gelas, botol, hingga galon. Tak hanya itu, Cleo melengkapi lagi dengan Cleo Sport, Cleo Oxygenated Water, dan Cleo Ecoshape. Menariknya, kemasan galon dibungkus dengan plastik yang bertujuan menjaga kebersihan karena rentan terpapar debu dan polusi. Cleo juga berani menggunakan galon berwarna putih sehingga dapat terlihat kualitas air yang ditawarkan.
“Pastinya, kami menggunakan strategi marketing untuk menaikkan brand awareness. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengomunikasikan karakteristik dan positioning Cleo. Dengan demikian, kami pun mengetahui brand apa saja yang menjadi kompetitor. Setelah itu, kami memastikan langkah-langkah yang akan ditempuh serta inovasi-inovasi apa lagi yang akan dikeluarkan. Misal, inovasi yang pernah kami lakukan adalah easy handle pada kemasan galon,” papar Toto.
Adapun strategi untuk memperkuat brand Cleo di pasar, dia menegaskan, kuncinya terletak pada konsistensi. Ya, perusahaan yang berada di bawah naungan Hermanto Tanoko selaku owner ini terbilang konsisten—khususnya dalam hal produksi. Terbukti pada Oktober 2008, perusahaan ini mendapat pengakuan internasional berupa ISO 22000:2005 terkait proses pengawasan kualitas yang ketat dan standar produksi yang tinggi. Tak heran jika brand yang diluncurkan tahun 2003 ini mampu mempertahankan kualitas hingga kini.
Toto juga menambahkan, Cleo tetap fokus pada pengembangan pasar. Maklum saja, jika tidak gencar melakukan ekspansi maka tak tertutup kemungkinan Cleo dapat tergerus dalam kancah persaingan di kategori AMDK. Cleo pun akan mempertahankan kualitas air sebagai bagian terpenting lainnya. Sementara untuk menjangkau konsumen, Cleo telah membuka jaringan dengan mendirikan 12 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah. Bahkan, rencana mendatang, Cleo menargetkan pembukaan enam pabrik baru guna memudahkan konsumen dalam pembelian.
“Kami berencana mendirikan pabrik di beberapa wilayah sehingga memudahkan pendistribusian produk. Secara perlahan, kami juga membangun loyalitas konsumen karena Cleo tidak hanya berfungsi sebagai penghilang rasa haus, tapi juga untuk terapi kesehatan. Ini terbukti, pendapatan kami terus meningkat setiap tahun, dan kontribusi terbesar masih pada kemasan galon,” jelas dia.
Cleo pun sukses merambah semua jaringan dan memanfaatkannya dengan apik. Setiap kemasan memiliki jaringan distribusi yang berbeda, tergantung target market yang disasar. Misal, kemasan botol masuk ke jaringan modern trade dan kemasan galon langsung masuk ke end user. Cleo sendiri didistribusikan secara resmi oleh PT Sentral Sari Prima Sentosa dan menggandeng kemitraan. “Kami mendirikan Cleo Rumah Sehat. Program ini sangat membantu masyarakat yang tinggal di suatu wilayah dan dengan mudah bisa mendapatkan manfaat mengonsumsi Cleo,” jelas Toto.
Foto: Asep Toni K
sumber : Cleo, Bidik Segmen Middle Up
Baca selengkapnya di --> Cleo, Bidik Segmen Middle Up
Share Artikel ini! »»
|
|
Tweet |
0 comments:
Post a Comment